Benar, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial mencerminkan lemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama terkait dengan
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, banyak ujaran kebencian yang mengatasnamakan agama, tetapi justru bertentangan dengan nilai toleransi antarumat beragama. Hoaks yang berkaitan dengan isu agama sering digunakan untuk memecah belah masyarakat.
2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ujaran kebencian menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan dan sikap tidak beradab dalam berkomunikasi. Hoaks sering disebarkan tanpa memikirkan dampaknya terhadap korban yang bisa dirugikan secara sosial atau psikologis.
3. Persatuan Indonesia,Penyebaran hoaks yang bersifat provokatif sering kali memecah belah masyarakat berdasarkan suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Nilai persatuan dan semangat kebangsaan menjadi terancam ketika masyarakat terpecah akibat informasi palsu.
4.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Hoaks sering kali dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menciptakan ketimpangan sosial, baik melalui manipulasi informasi maupun penyebaran kebencian yang menyebabkan diskriminasi.
Faktor Penyebab: Minimnya Literasi Digital,Banyak masyarakat yang belum mampu memilah informasi secara kritis di media sosial. M
otif Politik dan Ekonomi: Hoaks sering digunakan untuk kepentingan politik atau mendapatkan keuntungan finansial melalui klikbait.
Kebebasan yang Kurang Terkontrol:Media sosial memberikan kebebasan berekspresi, tetapi tanpa pengawasan yang cukup, hal ini disalahgunakan untuk menyebar kebencian.
Solusi Berdasarkan Nilai Pancasila:
1. Pendidikan Literasi Digital: Pemerintah dan masyarakat perlu aktif mengedukasi tentang cara memverifikasi informasi dan memahami dampak negatif hoaks.