Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Kesehatan Senam Bugar dalam Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi

Diperbarui: 14 Juli 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial-spiritual dan cultural yang holistic ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Azizah, 2011)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat, dengan hasil pengukuran 140/90 mmHg. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Kushariyadi, 2011). Hipertensi pada lansia didefinisikan dengan tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg (Fatimah, 2010).

Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan elastisitas dinding aorta, penebalan katup jantung yang membuat kaku katup, menurunnya kemampuan memompa jantung, kehilangan elastisitas pembuluh darah perifer, dan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer penyebab lansia menderita hipertensi di atas karena kemunduran fungsi kerja tubuh (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).

Pada lanjut usia terjadi kemunduran fungsi tubuh dimana salah satunya   adalah kemunduran fungsi kerja pembuluh darah. Penyakit yang sering dijumpai pada  golongan lansia yang disebabkan karena kemunduran fungsi kerja pembuluh darah yaitu salah satunya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit ankeisme yang mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan suatu penyakit akibat meningkatnya tekanan darah arterial sistemik baik sistolik maupun  ankeis (Aspiani, 2014)

Menurut World Health Organization (WHO)  pada tahun 2011 menunjukkan satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, penderita hipertensi berada di anke berkembang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat dan diprediksi tahun 2025 sebanyak

29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi telah menyebabkan banyak kematian sekitar 8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita hipertensi (Kemenkes, 2017).

Untuk menurunkan risiko dari komplikasi penyakit Hipertensi dapat dilakukan senam hipertensi selain penggunaan obat-obatan. Senam hipertensi merupakan senam yang dirancang secara khusus untuk lansia dengan penyakit Hipertensi. Senam ini dilakukan minimal 2 kali dalam 1 minggu dengan durasi minimal 30 menit. Senam hipertensi dapat membantu mengelola stress, memperkuat otot jantung, menjaga elastisitas  pembuluh darah, dan menurunkan berat badan

Senam bugar adalah olahraga yang disusun dengan selalu mengutamakan gerakan otot besar dan kelenturan sendi, serta upaya memasukan oksigen sebanyak mungkin. Tujuan inti dari senam bugar adalah untuk menyehatkan jantung. Senam bugar pada lansia salah satunya adalah senam yoga, Banyak penyakit dan gangguan tubuh yang dapat dilepaskan melalui berbagai posisi tubuh tertentu. Yoga dapat dilakukan oleh semua kalangan tanpa memandang usia, ukuran, kelenturan ataupun kesehatan (Lalvani,   2010   dalam Chrisnina, 2014).

Pendidikan kesehatan ditujukan pada Lansia yang menderita Hipertensi, demi terciptanya  Lansia menjadi lebih  baik. Tujuan pengabdian  ini  yaitu  untuk  meningkatkan Kemauan Lansia Melakukan Senam Kebugaran Dalam Penurunan Tekanan Darah. Hasil dari pengabdian  ini diharapkan dapat Melakukan Senam Kebugaran Secara mandiri dan Sadar dalam pencegahan Hipertensi.

Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang pentingnya Pencegahan Hipertensi yang benar dan tepat, adanya peningkatan perubahan sikap positif tentang Hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu sarana Lansia untuk mengetahui tentang Pencegahan Hipertensi secara tepat. 

Pengetahuan tentang Hipertensi pada Lansia mengalami peningkatan pengetahuan. Dijelaskan bahwa pengetahuan Lansia sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar yaitu 7 Lansia (60.3%) berpengetahuan baik, sebagian kecil yaitu 2 Lansia (20%) berpengetahuan cukup dan sebagian kecil yaitu 1 Lansia (4.7%) berpengetahuan kurang, sedangkan pengetahuan Lansia sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi mengalami peningkatan yaitu seluruhnya yaitu 10 Lansia (100%) berpengetahuan baik. Hasil tersebut sesuai dengan target kegiatan pengabdian yaitu meningkatkan pengetahuan Lansia dalam kategori baik lebih dari 50%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline