Lihat ke Halaman Asli

Pemasaran yang Inklusif

Diperbarui: 18 Juni 2024   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

  Saya dapat materi tentang ini dari kursus. Saya mau berbagi ilmu ini dengan kalian. Materi ini tidak meniru persis, saya juga menambahkan kata-kata sendiri. Semoga materi dari saya bermanfaat.

A. Pengertian Pemasaran secara umum

  Menurut Wikipedia, Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia ini yang menjadi konsep pemasaran.

B. Pengertian Pemasaran Inklusif

  Apa itu pemasaran inklusif? Pemasaran inklusif adalah pemasaran yang menekankan pada nilai-nilai universal manusia, seperti rasa cinta, keluarga, rasa aman, peluang dan kesempatan. Artinya, promosi bisnis yang memperhatikan kebutuhan pelanggan. Tujuannya bukan untuk mencari keuntungan, melainkan mencari kepuasan pelanggan. Pemasaran inklusif sendiri menekankan empati terhadap pelanggan, memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan pelanggan.

C. Tips Pemasaran Inklusif

1. Cek kekuatan produk dengan jujur

  Cek produk yang anda buat, apa saja keunggulan produk yang ditawarkan untuk calon pembeli/target market. Apakah produk anda bisa menjawab kebutuhan konsumen. 

2. Amati konsumen/audience dengan saksama

  Artinya, anda perlu tahu apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Bagaimana mencarinya? Mungkin bisa melihat postingan orang-orang di media sosial, surat pembaca berisi keluhan tentang produk, tren terkini di media sosial, atau melakukan pertemuan/sosialisasi produk dengan calon konsumen. Dengan begitu, anda bisa tahu apa yang sedang dicari konsumen saat ini dan meningkatkan kualitas produk yang akan dijual.

3. Lead by example

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline