Lihat ke Halaman Asli

devi rs

Mahasiswa

Mahasiswa KKN UNEJ Tingkatkan Literasi Membaca Anak dan Ibu dengan Pemanfaatan Literasi Nondigital & Literasi Digital

Diperbarui: 9 September 2021   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jember - Universitas Jember menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 (KKN BTV 3 UNEJ) yang merupakan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat guna untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang dilakukan di kampung halaman masing-masing mahasiswa secara mandiri dengan sasaran yang terbatas untuk mencegah rantai penularan Covid-19. KKN BTV 3 UNEJ ini dilakukan mulai tanggal 11 Agustus 2021 – 09 September 2021. Kegiatan KKN BTV 3 UNEJ ini tentunya dilakukan atas perizinan dari daerah setempat seperti Bankesbangpol, Kecamatan, Kelurahan, bahkan RT/RW setempat. Di kegiatan KKN BTV 3 UNEJ ini terdapat 5 pilihan topik antara lain Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, dan Program Penanganan Stunting dan AKI AKB.

Penulis memilih topik Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19. Pemilihan topik tersebut bukan tanpa alasan, akan tetapi berdasarkan dengan situasi dan kondisi lingkungan sasaran. Penulis memilih lokasi Kelurahan Tegalgede. Siswa-siswi Sekolah Dasar di Kelurahan Tegalgede saat ini masih dalam proses pembelajaran menggunakan sistem pembelajaran daring. Dimana siswa-siswi dituntut untuk menggunakan waktu di rumah dengan belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan ujian secara online. Dengan adanya kebijakan pembelajaran jarak jauh atau learning from home selama pandemi Covid-19 orang tua juga berperan penting selama proses pembelajaran daring dimana orang tua harus mendampingi proses dan kelangsungan belajar anak selama di rumah. Namun, terkadang orang tua cukup sibuk dalam sehingga tidak mempunyai waktu untuk mendampingi dan memantau aktivitas belajar anaknya. Sehingga, anak-anak lebih sering bermain game dan menonton televisi maupun Youtube. Hal tersebut, menyebabkan anak menjadi malas belajar dan rendahnya kemampuan literasi.

“Kadang susah kalau disuruh membaca buku, lebih sering bermain game di hp, nonton Youtube, terus lebih suka bermain sama teman-teman di lingkungan rumah. Kalau saya sendiri jarang menemani anak belajar, soalnya ada kesibukan kerja ini itu, saya lebih sering menyuruh untuk belajar tanpa mendampingi belajar.” Tutur salah satu orang tua sasaran, (13/08/2021).

Di lingkungan sasaran penulis, juga terdapat anak anak yang masih melakukan aktivitas bermain tanpa menerapkan protocol kesehatan Covid-19 dan masih suka jajan sembarangan, yang dimana dalam kondisi saat ini, pandemi Covid-19, kita harus lebih memperhatikan dan peduli terhadap diri sendiri dan keluarga.

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, penulis melakukan program “Tingkatkan Literasi Membaca Pada Anak dan Ibu Dengan Pemanfaatan Literasi Nondigital & Literasi Digital di Masa Pandemi Covid-19”.

“Di zaman saat ini kita dituntut untuk selalu melek teknologi supaya tidak ketinggalan zaman, namun kita juga jangan sampai melupakan media literasi nondigital seperti buku, sehingga saya berinisiatif melakukan program kerja dengan pemanfaatan literasi nondigital dan literasi digital.” Tutur penulis, (30/08/2021)

Program ini diikuti oleh 3 peserta didik dan 3 orang tua (ibu) dengan 5 jenis kegiatan yang akan dilakukan selama kurang lebih 30 hari yaitu Edukasi Protokol Kesehatan Pada Anak, Aku & Sebuah Buku, Asah Kreatifitas Anak dengan membuat celengan yang kemudian diberi label berisi keinginan tabungan tersebut akan dibelikan untuk apa, Game Cerdas Literasi (mereview buku yang sudah dibaca dan game peta cerdas literasi yang berisi soal-soal yang wajib dijawab), dan Edukasi kepada Ibu mengenai nutrisi dan resep cemilan sehat pada anak. Jenis kegiatan Aku & Sebuah Buku dan Asah Kreatifitas Anak dengan membuat celengan, penulis memberikan tugas kepada anak-anak dengan wajib membaca 15 menit setiap harinya dan wajib menabung setiap harinya yang tentunya orang tua wajib mendampingi. Setiap harinya, anak anak yang sudah membaca dan menabung wajib mengelist di WhatsApps Group bahkan mengirim foto saat melakukan kegiatan tersebut agar penulis dapat memantau.

“Arga semakin senang membaca, menabung pun juga begitu. Menabung rutin setiap pagi selesai mandi & membacanya setiap selesai sholat maghrib.” Tutur salah satu orang tua sasaran, (30/08/2021).

Gambar 1. Literasi Nondigital

Gambar 2. Pengenalan salah satu platform perpustakaan online (Z-Library) sebagai media literasi digital

Gambar 3. Sosialisai Nutrisi & Resep Camilan Sehat Untuk Anak Kepada Orang Tua (Ibu)

Program kerja dan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan penerapan yang baik mengenai protocol kesehatan Covid-19 pada anak, meningkatkan kemampuan literasi membaca pada anak dan ibu, meningkatkan kepedulian orang tua terhadap nutrisi pada anak, serta menumbuhkan kebiasaan positif kepada sasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline