Lihat ke Halaman Asli

Devi Pradini

Pengrajin kertas

Tetap Tersenyum Walau Lemes

Diperbarui: 12 Juni 2023   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/photo/photo-of-girl-hugging-her-mom-4473602/mber gambar

Hai...salam kenal. Namaku Devi. Ini adalah tulisan pertamaku di Kompasiana. 

Hari ini sekitar pukul 5 sore aku sedang sibuk mengerjakan kerajinan miniatur ku yang terbuat dari kertas dari dalam kamar. Aku ingin membuat semacam miniatur laundry milik keluargaku. Tanganku sibuk me-ngelem gulungan kertas koran dan menempelkannya satu sama lain.

Tiba-tiba dari luar kamar terdengar samar-samar suara adikku yang sepertinya menawarkan air hangat untuk mamaku. Aku bergegas keluar kamar dan bertanya ke mama,"Kenapa ma?". Aku sudah sering melihat kondisi mama drop karena mama ada sakit lambung dan tidak bisa makan makanan sembarangan. Walaupun seperti itu aku merasa tidak terbiasa dengan kondisi Mama kalau sedang kambuh. Aku ingin Mama selalu sehat dan berumur panjang. Tolong aminkan dong...hehehe.

 "Mama lemes banget mba",jawab mamaku. Jika sudah begitu aku,adikku,dan bapakku langsung bergegas untuk melakukan pengobatan sederhana yang biasa keluargaku lakukan. Bak tentara TNI yang melaksanakan perintah dari sang komandan kita saling bagi tugas. Misalnya adikku menyiapkan air minum hangat yang dicampur dengan sedikit gula jawa,kalo aku karena kebetulan cucian piring lagi numpuk jadi aku cuci piring dulu,dan bapakku bertugas untuk menempatkan posisi mamaku agar tidurnya lebih nyaman,karena saking lemesnya mamaku sampe kesusahan telentang sendiri. Akhirnya dibantuin sama bapak. Aku udah mulai khawatir. Tapi aku mencoba untuk tenang. Walaupun suaraku nggak bisa membohongi rasa khawatirku melihat kondisi Mama yang seperti itu.

Aku lanjut mencuci piring. Hari ini mama nggak masak tapi kok cucian piring masih ada aja. Heran. Mana banyak lagi. Keluhku dalam hati.

Ketika sedang asyik-asyiknya nyuci piring tiba- tiba terdengar suara mama. Suaranya keras. Antara lagi ketawa atau teriak. Entahlah. Karena khawatir,aku segera menghampiri mamaku. Dan ternyata setelah kulihat,mama dan adikku lagi ketawa ngakak. Saking ngakak-nya mamaku mau minum aja susah. Ketika aku bertanya mereka berdua tidak menjawabnya malah tertawa lagi mengingat kejadian lucu yang aku sendiri pun tidak tahu. 

"Apa sih (sambil menahan tawa)...Jangan ngaget-ngagetin gitu ah",kataku sembari melangkah kembali  menuju dapur untuk melanjutkan mencuci piring.

"Mba nanti cuciin daun salam ya... yang ada di kresek putih,terus masukin ke dalam rice cooker",pinta adikku.

Aku tidak menjawabnya tapi aku menuruti saja perintahnya. Aku memang seperti itu orangnya lebih sering ngga menjawab tapi langsung melaksanakan. Intinya males jawab aja mungkin ya...hehehe. Ada yang seperti itu juga??

Ku ambil satu lembar daun salam kering. "Pake jatuh segala lagi",batinku sambil memungutnya. "Loh...ku kira daun eh malah kecoak",ucapku spontan. Dan tanpa kusadari  di belakang ada adikku yang sedang membantu mama menuju tempat wudhu menjadi lemas karena tertawa ngakak melihatku yang mengira daun ternyata malah kecoak...hahaha.

Saking lemasnya mereka hampir mau balik lagi ke kamar untuk duduk dan menenangkan diri akibat melihat tingkahku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline