Lihat ke Halaman Asli

Apa Sih Pewarisan Sifat Itu?

Diperbarui: 21 November 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keanekaragaman hayati yang ada di Bumi adalah hasil dari pewarisan sifat-sifat di antara organisme. Dalam penurunan sifat antar makhluk hidup terdapat istilah hereditas dan genetika. Hereditas merupakan induk yang mewariskan sifatnya ke generasi selanjutnya, sedangkan genetika merupakan bagian dari cabang ilmu biologi yang membahas tentang hereditas. Pewarisan pada hewan, tumbuhan, dan manusia, setiap generasi itu akan menyerupai induknya. Misalnya kucing akan melahirkan anak kucing, pohon mangga akan berbuah pohon mangga yang lain, dan manusia akan melahirkan anak manusia. Sejak zaman kuno, telah diakui di seluruh penjuru dunia bahwa sifat-sifat tersebut diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kita tahu dari peribahasa klasik di seluruh dunia, termasuk Belanda, bahwa " Buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya, pepatah klasik tanah air, "Air cucuran jatuhnya ke pelimpahan jua" dan juga pepatah dari Inggris, "Like father like son". Dari pepatah tadi maka kita dapat pahami bahwa sifat dari orang tua tersebut maka akan menurun pada anaknya baik itu secara fisik maupun fisiologis.

Setiap makhluk hidup memiliki sel yang dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya untuk membentuk sifat genetik yang sama atau baru, contohnya adalah jumlah sel gamet. Gen dapat ditemukan di nukleus (nukleus) sel, yang berada di kromosom gen. Gen adalah zat kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab untuk mewarisi karakteristik suatu organisme. Setiap gen merupakan bagian dari hereditas dengan sifat-sifat kimiawi yang mempengaruhi karakteristik masing-masing individu, seperti perbedaan warna rambut, bentuk rambut, warna kulit, dll. Sifat manusia diwariskan kepada keturunannya menurut pola genetik tertentu. Sifat-sifat ini meliputi fisik, fisiologis dan psikologis. Ciri fisik adalah keadaan tubuh yang tampak, seperti bentuk hidung dan bibir. Sifat fisiologis adalah kerja dari tubuh, seperti alergi dan hormon. Sifat psikologis adalah sifat kejiwaan seseorang yang tampak dan mudah diamati. Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan, misalnya lesung pipi, bentuk pertumbuhan rambut pada dahi, bentuk rambut, tipe perlekatan telinga, serta lidah dapat menggulung.

Penelitian pertama mengenai pewarisan sifat adalah Gregor Mendel, seorang ahli botan dari Austria. Mendel melakukan penelitian tentang pewarisan sifat pada 1856, pada penelitian tersebut ia menggunakan kacang kapri sebagai objek penelitiannya. Saat belajar tentang peranan materi genetik dalam pewarisan sifat genetik, maka kita akan mengenal yang namanya sifat dominan dan juga sifat resesif. . Sifat dominan adalah sifat yang menonjol, seringkali mengalahkan sifat lainnya. Sedangkan sifat resesif adalah sifat yang akan hilang atau sifat yang akan tertutupi. Dalam pewarisan sifat secara turun-temurun, kita juga akan mengenal istilah fenotipe dan genotipe. Fenotipe adalah apa yang dapat kita lihat dari "ekspresi" suatu gen atau ekspresi suatu sifat. Sedangkan komposisi informasi genetik individu yang menyandikan ciri-ciri fisik disebut genotipe. Sebagian besar fenotipe dipengaruhi oleh genotipe individu, meskipun lingkungan juga dapat berperan.  Perlu kita ketahui bahwa susunan kromosom sel penyusun tubuh dengan susunan kromosom pada sel kelamin itu berbeda. Susunan kromosom pada sel tubuh berpasangan berjumlah 23 pasang dan disebut sebagai diploid, sedangkan susunan kromoson sel kelamin disebut haploid dan tidak berpasangan yaitu XX pada perempuan dan XY untuk laki-laki. Pada kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut dengan autosom atau kromosom tubuh, sedangkan nomor 23 merupakan gonosom atau kronosom kelamin. Kronosom nomor 23 atau gonosom inilah yang akan membedakan laki-laki atau perempuan.   

Ketika kamu membandingkan wajahmu dengan wajah orang tua atau saudaramu, maka besar kemungkinan bahwa akan kelihatan yaitu banyaknya kesamaan. Mengapa hal ini dapat terjadi? Hal itu disebabkan beberapa sifat yang dimiliki. Sebenarnya  itu adalah pewarisan sifat dari kedua orang tua. Oleh karena itu, kamu akan memiliki kemiripan dengan orang tua ataupun saudara kandung. Materi genetik yang berasal dari orang tua akan digabung dalam proses fertilisasi. Dari penggabungan tersebut, materi genetik akan muncul karakteristik yang hampir sama dengan ayah maupun dengan ibu. Adapun molekul yang memiliki peran dalam materi genetik yaitu asam nukleat yang terdiri dari DNA dan juga RNA. 

DNA (deoxyribo-nucleic acid, asam deoksiribo-nukleat) merupakan senyawa kimia yang penting pada makhluk hidup, yang berfungsi membawa keterangan genetik dari sel pada makhluk hidup dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida penyusun DNA. Setiap manusia akan mendapat pewarisan sifat dari orangtuanya. Pewarisan ini menyebabkan karakteristik yang mirip dengan orangtua, mulai dari bentuk wajah, hidung, bibir, penyakit dan lainnya. 

Jadi jangan khawatir jika kamu terlihat berbeda dengan orang tuamu, karena pewarisan sifat yang diwarisikan pada kamu kemungkinan tidak hanya sifat dominan saja, tetapi juga resesif yang membuat kamu terlihat berbeda dari orang tua kamu. Tetapi masih sangat mirip dengan saudara laki-laki dan perempuan kamu maupun dengan kakek dan nenekmu. Jadi kita bisa mengerti bahwa suatu keturunan pasti akan mempunyai salah satu ataupun beberapa sifat yang dimiliki oleh indukannya. Sebab akan ada pengaruh pewarisan sifat genetik. Pastinya kita jadi sudah tidak heran lagi ya, kenapa kita kadang merasa mirip dengan salah satu anggota keluarga. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline