Lihat ke Halaman Asli

Devinta azzahra

Mahasiswa S1 Peternakan Universitas Diponegoro

Jangan Dibuang! Mahasiswa KKN-T Undip Sulap Puntung Rokok Menjadi Pestisida Nabati

Diperbarui: 4 Agustus 2023   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk Pestisida Nabati dari Puntung Rokok 

Kelurahan Ngadirejo, Kab. Sukoharjo  (04/ 8/2023) - Jumlah perokok aktif Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data World Health Organization ( WHO ) terjadi peningkatan jumlah perokok di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 85.308.500 jiwa, sedangkan pada tahun 2025 sebesar 96.776.800 jiwa. Peningkatan jumlah perokok aktif di Indonesia tidak terlepas dari limbah puntung rokok yang dihasilkan. Puntung rokok yang selama ini dianggap sepele dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Puntung rokok merupakan pelaku pencemaran laut yang paling banyak dengan 21 % dari pencemaran di laut lainnya. Limbah puntung rokok ternyata bukan limbah biasa, melainkan termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Puntung rokok tidak saja menjadi limbah visual yang menganggu keindahan lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan makhluk hidup maupun lingkungan karena sulit terurai.

Kegiatan Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati di Kampung Kopen (Doc.Pribadi)

Limbah puntung rokok yang berserakan juga menjadi salah satu permasalahan di Kampung Kopen, Kelurahan Ngadirejo, Kabupaten Sukoharjo. Hal ini menginisiasi mahasiswa KKN Tematik untuk melakukan edukasi pemafaatan limbah puntung rokok menjadi pestisida nabati. Kegiatan edukasi ini dihadiri perwakilan setiap dawis di RT 01 RW 07 Kampung Kopen, Kelurahan Ngadirejo, Kabupaten Sukoharjo. Edukasi pemanfaatan limbah puntung rokok menjadi pestisida nabati sebagai salah satu gerakan yang mendukung Kampung Kopen sebagai Kampung Proklim ( Program Kampung Iklim) yaitu dalam gerakan mitigasi atau pemanfaatan limbah dalam menghadapi perubahan iklim dan penurunan gas emisi rumah kaca.

Poster Pestisida Nabati dari Puntung Rokok 

Pestisida nabati adalah pengendali hama baik insektisida dan fungisida  yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari tanaman salah satunya tembakau. Limbah Puntung rokok memiliki kandungan tembakau dalam skala kecil yang didalamnya mengandung Alkaloid. Adanya kandungan alkaloid dalam tanaman tembakau menjadikan efek racun bagi serangga (hama). Limbah puntung rokok memiliki kandungan nikotin, fenol, dan eugenol yang masing-masing memiliki peran dalam mengendalikan hama pada tanaman. Nikotin bersifat racun bagi organisme, sedangkan eugenol dan fenol berperan efektif dalam mengendalikan patogen tanaman. 

Pembuatan pestisida nabati dengan limbah puntung rokok cukup mudah, murah dengan peralatan yang dapat kita temui di rumah. Alat dan bahan yang digunakan yaitu 100 gram limbah puntung rokok (segengam puntung rokok), 10 liter air, Sprayer, saringan, toples. Pestisida nabati dapat dibuat dengan cara mengumpulkan limbah puntung rokok, kemudian rendam puntung rokok dengan air sehari semalam, setelah air rendaman puntung rokok berwarna kecoklatan, saring puntung rokok yang sudah direndam dan masukan cairan puntung rokok kedalam botol, selanjutnya untuk digunakan masukan cairan puntung rokok 10 ml kedalam sprayer, kemudian tambahkan 1 liter air, dan pestisida nabati dapat digunakan. Cara penggunaan pestisida nabati yaitu dengan menymprotkan pestisida nabati pada tanaman yang terkena hama Pestisida nabati dapat digunakan 1 minggu sekali untuk hama yang berat dan 2 minggu sekali untuk hama yang berat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline