Lihat ke Halaman Asli

Adat Sedekah Bumi di Madiun sebagai Bentuk Penghormatan kepada Leluhur

Diperbarui: 8 Maret 2023   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedekah bumi adalah adat yang masih dilakukan di beberapa daerah salah satunya di Madiun yang masyarakatnya masih kental akan adat dan tradisi. Masyarakat di Madiun merupakan salah satu masyarakat yang masih kental dengan upacara adat seperti sedekah bumi dan tradisi selamatan. 

Adat sedekah bumi yang dilakukan satu tahun sekali ini diadakan pada bulan Muharam atau Rajab. Untuk menambah keantusiasan masyarakat dalam pelaksanaannya, biasanya pada sedekah bumi ini masyarakat Madiun melakukan perlombaan tumpeng yang dihias untuk dipilih yang paling bagus. Jadi, pelaksanaan adat ini akan lebih meriah dan menarik agar generasi muda ingin terus melestarikannya.

Rangkaian adat ini diikuti oleh masyarakat setempat serta tokoh masyarakat sebagai ketua pelaksanaan adat. Dimulai dengan para petani yang mengumpulkan hasil buminya seperti buah-buahan dan sayuran . Kemudian masyarakat membuat nasi tumpeng yang dihias untuk dilombakan. Setelah terkumpul berbagai persiapan seperti hasil bumi dan nasi tumpeng, masyarakat mulai menyusun dan menghiasi hasil bumi tersebut.  Setelah itu dilakukan rangkaian acara doa bersama.

Ada satu nasi tumpeng berukuran paling besar yang nantinya akan dilarung (dihanyutkan) di sungai atau bengawan untuk disedekahkan kepada bumi sebagai simbol penghormatan kepada leluhur.  Sebagian tumpeng yang tidak dilarung akan digunakan untuk selamatan dengan dibacakan doa oleh sesepuh setempat, dan dilanjutkan dengan acara makan bersama. Hasil bumi yang mentah dibagikan kepada orang yang membutuhkan dan orang yang hadir disana. Pembagian hasil bumi ini lah yang paling ditunggu oleh masyarakat hingga berdesakan untuk berebut hasil bumi tersebut

Dengan dilakukannya adat sedekah bumi ini, begitulah masyarakat Madiun menunjukkan bentuk rasa syukur mereka kepada Tuhan sekaligus bersedekah kepada orang-orang yang tidak bisa merasakan hasil perkebunan khususnya fakir miskin dan orang-orang yang tidak mempunyai kebun atau sawah. Dan dengan itu semua bertujuan supaya hasil perkebunan masyarakat kedepannya akan semakin melimpah. Itulah adat yang masih dilakukan masyarakat di Madiun yang sampai saat ini masih berjalan setiap tahunnya yang dilakukan sesuai dengan adat dan tata cara masyarakat di lingkungan setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline