Libur lebaran telah usai, waktunya guru dan siswa untuk kembali beraktivitas di lingkungan sekolah.
Kalimat tersebut sepertinya hanya akan menjadi wacana, jika melihat grafik kasus positif covid19 yang terus meningkat. Pemerintah pun akhirnya membuat kebijakan untuk memundurkan jadwal kegiatan pendidikan di sekolah yang semula akan aktif sekitar tanggal 1 Juni 2020. Artinya, proses pembelajaran akan berlangsung kembali di rumah masing-masing.
Berita adanya perpanjangan proses pembelajaran di rumah masing-masing, membuat sebagian guru merasa terbebani. Apalagi bagi mereka yang belum fasih menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer dan smartphone yang dapat membantu memudahkan dalam segala aktivitas termasuk membuat pembelajaran secara daring.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa bertatap muka melalui platform yang telah tersedia dengan memanfaatkan internet. Pembelajaran daring dianggap sebagai solusi semenjak merebaknya virus covid19 di Indonesia. Meski telah disepakati oleh seluruh stakeholder pendidikan, namun cara ini tetap menuai konstroversi.
Banyak guru yang masih beranggapan bahwa membuat model pembelajaran daring itu sulit.
Mereka hanya bermodalkan media sosial berupa Whatsapp untuk memberikan tugas kepada siswa, namun tidak memberikan materi kepada siswa.
“kerjakan tugas bahasa Indonesia halaman 30 di buku paket”
Bagaimana dengan mata pelajaran eksak yang cenderung menggunakan rumus-rumus dan banyak perhitungan?
Pembelajaran menjadi kurang bermakna, sebab pembalajaran tidak terjadi secara dua arah. Guru asyik memberikan tugas-tugas, sedang siswa repot menyelesaikan tugas yang belum dipahami. Melakukan pencarian di google adalah jalan terakhir yang bisa dilakukan siswa untuk menyelesaikan persoalan.
Hari demi hari semangat siswa untuk belajar semakin menurun, kejenuhan mulai terasa. Semula mereka bersemangat untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru, namun akhirnya satu persatu mulai mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa pun mengeluh dengan tugas yang menumpuk selama proses pembelajaran di rumah.