Lihat ke Halaman Asli

Natal Devi

Mahasiswa

Kolaborasi Mahasiswa PPG Prajabatan UM dan PKK Dusun Jamuran Ciptakan POC dari Sampah Rumah Tangga

Diperbarui: 16 Agustus 2023   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 01 Proyek Kepemimpinan II PPG Prajabatan Fisika 02 UM bersama PKK Dusun Jamuran (Dok. Pri)

Malang - Era modern dipenuhi dengan kemajuan teknologi dan urbanisasi. Permasalahan lingkungan yang semakin kompleks dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan oleh kita sebagai generasi muda. Salah satu permasalahan terkait dengan lingkungan yaitu pola konsumsi manusia dan sampah yang dihasilkan. Secara naluriah, manusia memerlukan makanan untuk dapat bertahan hidup. Makanan-makanan tersebut memiliki limbah sisa yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Jika tidak ada upaya yang tepat untuk mengolah sampah, maka lama-kelamaan sampah akan terus menumpuk dan menyebabkan pencemaran lingkungan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Fisika kelas 002 gelombang 2 merasa perlu mengambil tindakan nyata. Sampah rumah tangga dapat menjadi produk lain yang lebih bermanfaat setelah melalui proses pengolahan, yaitu menjadi pupuk cair organik. Kegiatan ini dilakukan di Dusun Jamuran dengan peserta pelatihan adalah ibu-ibu PKK Dusun Jamuran untuk melakukan pengolahan sampah dengan metode ember komposter yang sederhana dan efektif.

Tidak hanya mengajarkan pengolahan sampah yang berkelanjutan, tetapi kegiatan ini juga dapat memberikan solusi praktis bagi kebutuhan pupuk tanaman maupun dalam lingkup pertanian. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan ibu-ibu PKK bersama-sama membangun solusi berkelanjutan yang tidak hanya menjawab masalah pengelolaan sampah, tetapi juga menguntungkan pertanian lokal dan lingkungan sekitar. Pengelolaan sampah dan pertanian yang berkelanjutan menjadi dua aspek penting dalam menjaga lingkungan.

Kegiatan pengolahan sampah ini dilakukan pada hari Minggu, 2 Juli 2023 bertempat di Balai Rakyat Dusun Jamuran. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan dibuka oleh perangkat desa setempat. Narasumber yang kompeten didatangkan untuk memberikan materi pada kegiatan ini. Beliau adalah Ibu Selly Tunjung Manik, M.Pd yang sudah terbiasa melakukan pelatihan serupa. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan diikuti secara antusias oleh peserta. Banyak pertanyaan disampaikan oleh peserta kepada narasumber Untuk memahami secara mendalam materi yang disampaikan, narasumber selanjutnya mengajak Ibu-Ibu PPK untuk mempraktikkan secara langsung. Panitia telah menyiapakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mempraktikkan pengelolaan sampah dengan metode ember komposter ini. Peralatan tersebut melibuti galon bekas yang sudah dipotong menjadi dua, pisau dan talenan untuk memotong-motong sisa sayur, serta molase dan EM4 yang akan digunakan untuk fermentasi sisa sayur tersebut. Narasumber memberikan arahan secara umum terkait proses pengolahan sampah sementara panitia satu persatu mendampingi masing-masing kelompok peserta sehingga dapat mengikuti Langkah tersebut dengan tepat.

Ibu-ibu PKK membuat ember komposter dari galon bekas (dok. pri)

Pembuatan POC dengan memanfaatkan sampah sisa sayur di dapur (dok. pri)

Hasil dari pengolahan sampah ini adalah pupuk organik cair yang kaya akan nutrisi untuk tanaman yang dapat dipanen setelah dilakukan fermentasi selama dua Minggu. Mahasiswa melakukan monitoring dan evaluasi lanjutan setelah 2 minggu acara untuk melihat keberhasilan dari proses pengolahan pupuk yang sudah dilakukan. Antusiasme peserta pada saat pelatihan diwujudkan dengan mereka secara mandiri mengolah pupuk yang ada di rumahnya. Bahkan pada saat kegiatan PKK, ilmu yang telah didapatkan pada pelatihan ini disebarluaskan pada Ibu-ibu PKK yang lain.

Monitoring dan evaluasi hasil pembuatan POC (dok. pri)

Inisiatif ini memberikan dampak positif ganda. Pertama, mengurangi beban sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Kedua, membantu dalam pertanian lokal dengan menyediakan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas tinggi. Masyarakat Dusun Jamuran merespons positif kolaborasi ini. Mereka mengapresiasi upaya mahasiswa PPG Prajabatan Fisika dan ibu-ibu PKK dalam memberikan solusi nyata terhadap permasalahan sampah dan pertanian.

Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi inisiatif serupa di desa-desa lain. Pengolahan sampah menjadi pupuk organik cair dapat memperkuat ikatan antara lingkungan dan pertanian, sambil mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan inisiatif kolaboratif antara mahasiswa PPG Prajabatan Fisika dan ibu-ibu PKK Dusun Jamuran, kegiatan pengolahan sampah menjadi pupuk organik cair menjadi contoh nyata bagaimana upaya kecil dapat memberikan dampak positif yang besar pada lingkungan dan masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline