Era digital telah membuka gerbang informasi dan komunikasi tanpa batas. Kemudahan akses internet dan media sosial menghadirkan segudang peluang bagi remaja untuk belajar, berekspresi, dan terhubung dengan dunia luar. Namun, di balik gemerlapnya dunia digital, terdapat sisi kelam yang tak boleh diabaikan. Era digital telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perilaku remaja. Kemudahan akses informasi dan komunikasi melalui internet dan media sosial menghadirkan peluang baru bagi remaja untuk belajar dan berkembang. Namun, di sisi lain, kemudahan ini juga membuka celah bagi munculnya berbagai bentuk kenakalan remaja baru yang berbeda dari era sebelumnya.
Kecanduan internet tak kalah mengkhawatirkan. Remaja yang terjebak dalam belitan dunia maya kerap mengabaikan aktivitas belajar, bersosialisasi, dan kesehatan mental mereka. Perilaku impulsif dan kurang bertanggung jawab dalam membagikan informasi pribadi di media sosial pun marak terjadi, didorong oleh budaya FOMO ( Fear of missing out) yang menuntut mereka untuk selalu mengikuti tren terbaru.
Dampak kenakalan remaja di era digital ini tak hanya merugikan individu, tetapi juga masyarakat secara luas. Seperti:
1.Dampak Media Sosial terhadap Kenakalan Remaja:
- Cyberbullying: Perundungan online melalui media sosial seperti komentar negatif, penyebaran informasi bohong, atau ancaman.
-Konten Negatif: Remaja mudah terpapar konten negatif seperti pornografi, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba.
- Kecanduan Internet: Penggunaan internet yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas belajar, bersosialisasi, dan kesehatan mental remaja.
-Perilaku Impulsif: Media sosial mendorong remaja untuk berperilaku impulsif dan kurang bertanggung jawab dalam membagikan informasi pribadi.
- FOMO (Fear of Missing Out): Ketakutan ketinggalan momen atau tren di media sosial dapat memicu kecemasan dan depresi pada remaja.
2. Upaya Penanganan Kenakalan Remaja di Era Digital:
1. Pendidikan Literasi Digital: Meningkatkan kesadaran remaja tentang penggunaan internet dan media sosial yang aman dan bertanggung jawab.
2. Komunikasi Terbuka Orang Tua dan Remaja: Orang tua perlu membangun komunikasi yang terbuka dan suportif dengan remaja untuk memahami concerns mereka di dunia digital.
3. Pemantauan Aktivitas Online Remaja: Orang tua perlu melakukan pemantauan secara wajar terhadap aktivitas online remaja tanpa melanggar privasi mereka.