Sebagian besar dari kita pasti sudah terbiasa dengan menulis. Kegiatan menulis seringkali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu aktivitas manusia seperti mencatat dan berbagai hal lainnya.
Perkembangan teknologi yang cepat membuat perubahan pada media yang digunakan manusia untuk menulis.
Dahulu manusia terbiasa menulis diatas kertas menggunakan pena atau menggunakan mesin ketik traditional dengan tinta, namun kini sudah banyak teknologi yang mempermudah aktivitas manusia.
Munculnya komputer, laptop dan smartphone memudahkan manusia untuk dapat menulis secara digital, selain lebih praktis, menulis menggunakan media digital juga membantu melestarikan alam dengan menghemat penggunaan kertas.
Dalam menulis digital terdapat beberapa prinsip yang perlu diketahui agar ketika melakukan penulisan nantinya akan menghasilkan tulisan yang baik.
8 Prinsip Penulisan Digital
Berikut adalah beberapa prinsip yang dikemukakan oleh Brian Caroll yang dapat dijadikan pedoman sebelum menulis:
- Jelas (brief)
Prinsip pertama dalam menulis adalah penulisan harus disajikan secara ringkas dan memiliki isi yang jelas.
Hal ini perlu diperhatikan agar topik yang dibawakan dalam isi tulisan tidak keluar dari topik namun tetap sejalan dengan judul yang dibawakan.
Isi dari tulisan harus jelas dan tidak bertele-tele agar pembaca tidak salah dalam mengasumsikan tulisan yang dibaca.
- Teliti (precise)
Menulis membutuhkan ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan dalam pengetikan maupun makna yang terdapat dalam tulisan.
Jika terjadi suatu kesalahan dalam penulisan akan berdampak pada isi tulisan tersebut dan dapat menghasilkan makna yang berbeda.
Selain salah ketik, pemilihan kata yang tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman juga merupakan salah satu tantangan bagi penulis.
- Aktif (active)
Selain ketelitian, menjadi penulis harus memiliki ide yang tinggi untuk membangkitkan tulisan agar tidak terkesan kaku dan membosankan.
Tulisan yang menarik akan lebih menambah minat baca orang yang membacanya.
- Imajinatif (imaginative)
Menulis memerlukan imajinasi yang tinggi.
Imajinasi diperlukan agar tulisan yang ditulis dapat memberikan gambaran bagi pembacanya.
Contoh: seorang penulis mendeskripsikan suatu tokoh fiktif dengan rinci sehingga membuat pembacanya memiliki gambaran secara nyata dalam imajinasinya.
- Langsung (direct)
Pemilihan kalimat yang singkat namun memiliki makna yang dalam merupakan tantangan dalam menulis.
Penulis harus dapat memberikan makna melalui kata-kata yang sederhana sehingga pembacanya akan lebih mudah mengetahui makna dalam tulisan.
- Konsisten (consistent)
Sebuah tulisan yang baik harus memiliki konsistensi yang tinggi.
Konsisten dalam artian isi tulisan yang tidak keluar dari jalur dan pemilihan kalimat yang tepat dan sesuai.
- Waspada (aware)
Prinsip ini hampir sama dengan ketelitian. Menulis membutuhkan kewaspadaan yang tinggi untuk menghindari kesalahan dalam penulisan.
Beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam penulisan antara lain:
Plagiarisme: menjiplak karya tulisan milik orang lain
Stereotip: memberikan pola pikir yang berdampak negatif
Terlalu menyederhanakan
Generalisasi: menganggap setara segala hal
Lompatan kesimpulan: langsung lompat pada kesimpulan akan membuat pembaca bingung pada isi yang disampaikan dalam tulisan
Logika yang salah
Terlalu banyak menggunakan kata ganti
- Ringkas (concise)
Penulis harus dapat meringkas dengan tepat isi dari tulisan yang akan ia sajikan.
Isi yang ringkas dan tidak bertele-tele akan menarik pembacanya.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip menulis yang sudah dipaparkan diatas diharapkan dapat membantu teman-teman yang baru belajar untuk menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H