Lihat ke Halaman Asli

Devi Nabilah

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

KKN Kolaborasi Kelompok 240 Gebang Sukses Mendata ATS dan UMKM di Kelurahan Gebang

Diperbarui: 6 September 2024   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Data Primer Penulis 2024

KKN posko 240 Kelurahan Gebang menjalankan tugas yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember (PEMKAB) untuk mendata ATS dan UMKM di Kelurahan Gebang kabupaten jember, KKN Kelompok 240 beranggotakan 17 mahasiswa yang terdiri dari 6 universitas (Unej, Unipar, Sroedji, Dr. Soebandi, UIJ, dan IAIQ).

Di Minggu Pertama KKN Kolaborasi Kelompok 240 mendata ATS di Kelurahan Gebang,kami melakukan survei ke lapangan. Dalam proses ini kami KKN Kolaborasi 240 mendapatkan informasi dan data yang mengenai terjadinya anak putus sekolah di setiap RT/RW dan masyarakat sekitar. Adapun permasalahan yang terjadi mengenai ATS yaitu seperti Pernikahan dini, Faktor ekonomi, Pergaulan bebas dan Disabilitas. 

Dari beberapa permasalah yang ada di Kelurahan Gebang mengenai ATS maka KKN kolaborasi 240 Gebang menyusun beberapa program kerja yaitu dengan   Penyuluhan resiko pernikahan dini di MTS Al-Qodiri jember dan Penanaman 600 bibit cabai dan terong untuk mengatasi masalah ketahanan pangan di Kelurahan Gebang.

Sumber : Data Primer Penulis 2024

Dan ada juga di Kelurahan Gebang terkait UMKM yang memiliki beberapa usaha dibidang kewirausahaan yang berbasis Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah. Untuk Kelurahan Gebang sendiri ada beberapa Usaha seperti : Kopi Estona,Bakoel Sikil, Basalilah Food, Kabifa, Kribu, Ghassani Rumah Jahit, Kudapan Bunda, Tape 67 Jember, Soy Milk, dan masih banyak UMKM yang lain di Kelurahan Gebang dan ada total 26 UMKM. 

Di Kelurahan Gebang terdapat UMKM yang telah lama berdiri dan memproduksi produknya dari tahun 2021 yaitu Kopi Estona. Kopi Estona memiliki target pasar yang sangat general karena tidak terbatas usia. Akan tetapi dalam produksi dan pemasarannya ada kendala yang dialami yaitu seperti kurangnya tenaga kerja dalam proses produksi, kurangnya branding produk pada masyarakat luas dan jangkauan pemasaran yang masih relatif regional. 

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan membranding kembali produk kopi Estona melalui media promosi seperti media sosial dan bazar yang tujuannya untuk mengenal produk kopi Estona kepada masyarakat luas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline