Lihat ke Halaman Asli

Devina Alifianti

Intern Marketing Officer at Widya Security

Keamanan Data Aplikasi: Prioritas Utama di Era Digital

Diperbarui: 29 Mei 2024   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di tengah perkembangan digitalisasi yang begitu pesat, membuat penggunaan aplikasi digital semakin digemari oleh banyak kalangan. Aplikasi digital membawa kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses berbagai layanan dan informasi dalam satu tempat. Dari belanja online hingga layanan perbankan, aplikasi digital telah mengubah cara berinteraksi dan transaksi masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa keamanan data aplikasi tetap menjadi prioritas utama yang tidak boleh diabaikan oleh pengguna maupun pengembang aplikasi.

Penggunaan aplikasi digital memang membawa berbagai kemudahan bagi penggunanya, pengguna dapat mengakses layanan maupun informasi dalam satu aplikasi dengan cepat. Namun, perlu diketahui bahwa aplikasi digital juga membawa sejumlah risiko, terutama terkait dengan keamanan data dan privasi penggunanya.  

"Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik kemudahan penggunaan aplikasi digital, pengguna perlu waspada terhadap serangan siber yang selalu mengintai. Serangan siber tidak boleh diabaikan karena dapat merugikan berbagai pihak, baik pengguna maupun pengembang aplikasi". Ungkap Alwy Herfian Satriatama selaku CEO Widya Security.

Salah satu sumber kebocoran data ini bersumber dari aplikasi digital, berdasarkan laporan BSSN, pada tahun 2023 telah terjadi 268 kasus kebocoran data di Indonesia. Kerugian finansial yang diakibatkan oleh kebocoran data tahun 2023 mencapai  lebih dari 1 Triliun Rupiah. 

Melihat kerugian finansial yang begitu besar akibat serangan siber, semakin jelas bahwa keamanan data aplikasi menjadi prioritas utama yang tidak dapat diabaikan. Melindungi keamanan data aplikasi memiliki peran penting untuk menjaga reputasi perusahaan hingga menjaga kepercayaan pengguna aplikasi digital. 

Alwy juga menambahkan, keamanan data aplikasi bukan hanya tanggung jawab pengguna saja, namun pengembang aplikasi perlu untuk memperhatikan keamanan sistem yang mereka kembangkan. Pengembang aplikasi perlu melakukan serangkaian perlindungan sistem aplikasi, seperti melakukan pentest secara rutin pada aplikasi yang dikembangkan.

Selama beberapa tahun terakhir, Widya Security telah berkontribusi mengamankan data sensitif kepada lebih dari 30 perusahaan. Melalui Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT), Widya Security berhasil mengidentifikasi, melindungi, dan mengatasi ancaman cyber yang menyerang sistem keamanan perusahaan. 

Dalam mendukung perusahaan dalam meningkatkan keamanan data aplikasi, Widya Security berkolaborasi dengan Vodjo akan menyelenggarakan webinar dengan tajuk "E-Commerce App Development: Utamakan User-Friendly atau Cybersecurity?" yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2024.  

Dengan melakukan pentest, pengembang aplikasi dapat mengidentifikasi celah keamanan yang dapat dieksploitasi penyerang untuk melakukan pencurian data. Selain itu, rutin melakukan pentest juga membantu memastikan bahwa aplikasi tetap sesuai dengan standar keamanan terbaru dan dapat memberikan rasa aman bagi pengguna aplikasi. Oleh karena itu, pentest diperlukan sebagai langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga keamanan data aplikasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline