Lihat ke Halaman Asli

Apakah Pendidikan sebagai Kebutuhan Tersier? Begini Islam Memandang Pendidikan

Diperbarui: 4 Juni 2024   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa menggelar aksi demonstrasi perihal kenaikan UKT (Istimewa/TribunPekanbaru.com)

Fenomena kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diputuskan oleh beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa melakukan aksi demo UKT di depan kantor rektorat kampus. Mereka menuntut agar pihak rektorat dan pemerintah meninjau kembali kebijakan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta mencari solusi yang terbaik untuk kesejahteraan mahasiswa dan khalayak umum.

Berkat aksi tersebut, Kemendikbud akhirnya buka suara. Hal ini direspon langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjandarie yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier atau pilihan yang tidak masuk dalam wajib belajar 12 tahun. Pendidikan wajib di Indonesia saat ini hanya 12 tahun yakni dari SD, SMP, hingga SMA/K.

"Sebenarnya ini tanggungan biaya yang harus dipenuhi agar penyelenggaraan pendidikan itu memenuhi standar mutu, tetapi dari sisi yang lain kita bisa melihat bahwa pendidikan tinggi ini adalah tertiary education. Jadi bukan wajib belajar."

Pernyataan tersebut sontak mengundang penolakan dari berbagai lapisan masyarakat. Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji, tidak setuju dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan itu. Menurutnya Sri Tjahjandarie melukai perasaan masyarakat dan menciutkan mimpi anak bangsa untuk bisa duduk di bangku kuliah.

Ubaid menuturkan bahwa pendidikan merupakan public good, bukan kebutuhan tersier. Pendidikan menyangkut hajat hidup dan kebutuhan seluruh warga negara yang harus dipenuhi. Adapun pihak yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan itu berdasarkan UUD 1945 alinea ke-4 adalah negara

Benarkah Islam Memandang Pendidikan Tinggi Sebagai Kebutuhan Tersier?

Islam sangat mewajibkan kepada umatnya untuk senantiasa mencari ilmu sampai ke liang lahat. Bahkan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah tertulis dalam surah Al-'Alaq yang memiliki arti 'Bacalah'. Belajar dalam pandangan Islam memiliki makna yang sangat penting sehingga hampir setiap saat manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar. 

Keunggulan suatu umat manusia atau bangsa juga akan sangat tergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan rasio dan anugerah Tuhan untuk belajar serta memahami ayat-ayat Allah SWT. Ada pula ayat Al-Qur'an menyerukan kewajiban menuntut ilmu pada QS. At-Taubah ayat 122 memiliki penafsiran dari Ibnu Katsir yaitu berkenaan dengan keberangkatan semua kabilah bersama Rasulullah SAW ke medan Tabuk serta sejumlah kecil dari masing-masing kabilah apabila mereka tidak boleh berangkat semuanya.

Hal tersebut dimaksudkan agar mereka yang berangkat bersama Rasulullah SAW dapat memperdalam agamanya melalui wahyu-wahyu yang diturunkan kepada Rasul. Begitu mereka kembali kepada kaumnya, mereka bertugas untuk memberikan peringatan tentang segala sesuatu yang menyangkut musuh agar mereka bisa senantiasa waspada. Menurut tafsir ini, menuntut ilmu (belajar agama) sama wajibnya dengan berjihad atau fardhu kifayah hukumnya. 

Rasulullah SAW juga mewajibkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Hal ini tertulis dalam beberapa hadits berikut:

1. "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim." (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah no.224)

2. "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu." (HR. Ahmad)

3. "Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya." (HR. Thabrani)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline