Lihat ke Halaman Asli

Presepsi Orangtua Mengenai Penggunaan Gadget Sejak Dini

Diperbarui: 28 Desember 2022   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan gudget di Indonesia di kalangan anak-anak dan balita. Persepsi orang tua mengenai penggunaan gudget kepada anak sejak dini mulai dari umur 1,5 tahun sampai 2 tahun. Persepsi orang tua kedalam topik ini cenderung kearah yang negatif tetapi,ada juga sisi positifnya. 

Persepsi pemahaman orang tua yang baik terkait gutget dari segi fungsi, kegunaan, dan jenis-jeninya. Ada 2 jenis dampak penggunaan gudget, yang pertama adalah dampak positif. Dampak positif dari penggunaan gudget adalah anak bisa lebih cepat menangkap ilmu yang dilihat pada gudget. Kedua adalah dampak negatif dari penggunaan gudget yaitu perkembangan emosional, dampak terhadap kesehatan pada anak dan psikomotorik. 

Orang tua di zaman sekarang banyak yang sudah membolehkan anak menguunakan gudget, selain dari perkembangan zaman  para orang tua membolehkan karena anak-anak lebih bisa diam saat para orang tua sedang sibuk.

Persepsi orang tua yang sering kali mengabaikan atau membiarkan anak-anak bermain gudget sendirian. Kurangnya pengawasan orang tua yang membuat bahaya pada anak. 

Digudget banyak sekali yang dapat dilihat. Pada anak usia dini yang otaknya cepat sekali menangkap banyak hal yang dilihatnya. Tidak hanya gudget anak pada usia 1,5 samapi 2 tahun juga akan menirukan perilaku orang di sekitarnya yang mereka lihat. Anak pada usia itu cenderung mencontoh apa yang mereka lihat. Banyak sekali dampak yang terjadi jika anak sudah lihai memakai gudget. Ada dampak positif dan juga negatifnya.

Dampak positif yang terjadi pada anak karena pemakaian gudget sejak ini. Orang tua di Indonesia cenderung sudah membiasakan anak-anak untuk pemakaian gudget sejak dini. Dampak positif dari pemakaian gudget adalah anak cenderung diam dan melihat apa yang orang tua mereka berikan. Para orang tua juga sudah pandai memilih apa yang baik ditonton oleh anak. 

Anak juga bisa lebih mengerti tentang lagu dan berbagai macam pengetahuan baru saat menggunakan gudget. Anak juga akan lebih tertarik saat melihat video atau konten dalam gudget. Ketertarikan itu dapat membuat otak cepat menangkap apa yang dilihat, pemahaman, dan kosakata baru pada anak. Penggunaan gudget juga cenderung dapat mengasah gaya bahasa anak. 

Video atau konten di gudget cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Persepsi orang tua juga dapat mengenalkan bahasa Indonesia saat melihat gudget dan menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan orang tua. Penggunaan gudget juga harus dibatasi oleh orang tua. Penggunaan yang berlebihan juga tidak baik dan akan menimbulkan dampak negatif.

Dampak negatif saat penggunaan gudget sangat banyak. Anak usia dini cenderung sangat menyukai gudget, khususnya pada aplikasi youtube. Penggunaan gudget pada anak yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan baik dari segi fisik dan psikologis si anak. Jika diperhatikan secara mendalam, dalam penggunaan gudget pada anak, akan lebih sering digunakan untuk bermain game, bukan untuk edukasi. Pada tahun 2019, penelitian yang dilakukan oleh Annisa  dalam Jurnal Ilmiah Potensia menyimpulkan bahwasanya sebagian besar anak yang memiliki ketergantungan dengan gudget memiliki sikap sosial yang negatif. Sikap tersebut antara lain anak menjadi pendiam, mudah putus asa, kurangnya rasa toleransi, bahkan gangguan dalam menerima informasi.

Oleh karena dalam penggunaan gudget pada anak usia dini lebih dominan, persepsi orang tua dalam mengontrol penggunaan gudget sangat diperlukan. Hal ini sangat penting untuk mencegah semakin banyaknya sikap negatif yang muncul pada anak dalam penggunaan gudget. Orang tua bisa melakukan pencegahan dengan cara memberikan batasan waktu untuk anak bermain gudget, mendampingi anak dalam penggunaan gudget, mengecek riwayat penggunaan gudget oleh anak secara berskala, mengarahkan anak untuk menggunakan gudget pada edukasi, hingga memberikan pengertian apabila ditemukan anak menggunakan gudget yang mengarah pada hal-hal yang negatif.  

Anak memang sering kali menggunakn gudget untuk melihat video atau konten di youtube. Pada anak usia 1,5 sampai 2 tahun meraka jarang sekali menggunkan gudget untuk bermain game. Anak usia itu lebih tertarik pada tontonan yang menarik. Ada banyak orang tua yang memperbolehkan anak nya bermain gudget 80% dari 100% anak-anak dan balita di Indonesia sudah menggunakan gudget. Para orang tua yang memberikan fasilitas gudget pada anak. Tidak jarang orang tua yang memiliki rejeki berlebih membelikan anak mereka gudget saat anak baru berumur hitungan bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline