Lihat ke Halaman Asli

Sosialisme dalam Aktivitas Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional di Kawasan Student Lounge UNPAR

Diperbarui: 17 Oktober 2023   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Mahasiswa Prodi HI di Student Lounge. (Dokpri)

Rampungnya masa pandemi yang mewajibkan masyarakat untuk melakukan segala aktivitas di rumah tidak menutup kemungkinan dalam membentuk perilaku masyarakat yang lebih individualis. Begitu pula dengan mahasiswa, kembalinya suasana perkuliahan secara luring tidak serta merta membuat para mahasiswa mudah beradaptasi dengan khalayak di lingkungan kampus. 

Dapat kita sadari bahwa kawula muda khususnya mahasiswa yang sebelumnya merasakan suasana lock down sejak akhir tahun 2019 terlihat lebih individualis. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan tidak memberikan fokus terhadap dosen saat perkuliahan berlangsung, tetapi lebih memilih berkutat dengan gawai. Kemudian, terdapat fenomena mahasiswa tidak mengetahui atau mengenal teman satu angkatannya yang di mana seharusnya hal tersebut menjadi dasar untuk memulai aktivitas sosial di lingkungan kampus. 

Beranjak dari hal tersebut, para mahasiswa kini mulai kembali beradaptasi dengan sistem perkuliahan secara langsung atau luring yang membuahkan hasil penurunan terhadap sikap individualis mahasiswa. Dalam hal ini penulis mengamati aktivitas mahasiswa khususnya pada program studi Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan di kawasan Student Lounge, UNPAR. Dalam aktivitasnya mahasiswa prodi HI di area tersebut memperlihatkan bahwa mulai adanya penurunan perilaku individualis di kalangan mahasiswa. Terkait penemuan tersebut, penulis mengaitkan perilaku yang terlihat dari mahasiswa program HI UNPAR dengan ideologi sosialisme.

Sosialisme merupakan salah satu ideologi yang mempunyai pengaruh  besar dalam dunia politik internasional pada abad ke-19. Ideologi ini menggaris bawahi asas kepemilikan bersama melahirkan cara hidup yang baik. Dikatakan juga bahwa setiap orang bekerja untuk komunitas dan memberikan kontribusi pada kebaikan bersama sehingga dapat menumbuhkan kepedulian terhadap orang lain. Dalam Encyclopedia of Social History ideologi sosialisme didefinisikan sebagai sebuah istilah yang mengacu pada pergerakan atau teori organisasi yang menginginkan kepemilikan dan pengendalian secara bersama-sama terhadap aspek produksi dan distribusi. 

Merujuk pada ideologi tersebut salah satu aktivitas mahasiswa prodi HI yang mewakili perilaku bekerja untuk komunitas dan berkontribusi pada kebaikan bersama adalah kegiatan berjualan makanan di Student Lounge. Dalam konteks ini perdagangan dilakukan atas dasar kegunaan dan bukan untuk mencari keuntungan semata karena makanan yang dijual merupakan produk dari dana usaha atau biasa disingkat "danus". 

Hasil dari penjualan makanan dialokasikan untuk dana penunjang acara orientasi mahasiswa baru program studi Hubungan Internasional. Sistem penjualan danus yang diterapkan yaitu mewajibkan anggota panitia dari seluruh divisi untuk ikut andil dalam proses penjualan makanan. Terdapat juga konsekuensi terhadap panitia yang tidak ikut serta berkontribusi pada kegiatan penjualan berupa denda. 

Denda ini dilakukan atas dasar sistem pendanaan di mana dana yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan seluruh panitia maka semua anggota panitia wajib untuk memberikan usahanya untuk mencapai kepentingan bersama berupa keberlangsungan kegiatan orientasi mahasiswa baru tersebut. Kemudian, adanya target penjualan setiap divisi mendorong panitia untuk saling membantu dalam memaksimalkan penjualan danus di Student Lounge. 

Jika target penjualan tidak terpenuhi karena kurangnya kontribusi panitia, maka setiap anggota panitia akan dikenakan denda sesuai dengan jumlah makanan yang tidak terjual setiap harinya. Dalam hal ini adanya ancaman bersama berupa denda menumbuhkan kontribusi bersama yang lebih besar dan rasa peduli terhadap orang lain.

Dinamika perubahan perilaku mahasiswa sangat dipengaruhi oleh situasi lingkungannya. Tuntutan lock down menjadi salah satu pengaruh utama dalam perkembangan perilaku individualis pada mahasiswa masa kini. Namun, seiring beranjak dari masa transisi daring ke luring, kemampuan sosial mahasiswa mulai terpupuk kembali. 

Pada contoh sebelumnya yaitu kegiatan penjualan danus oleh mahasiswa prodi HI UNPAR di kawasan Student Lounge menjadi salah satu tanda tumbuhnya kembali sifat kepedulian terhadap sesama. Dalam praktiknya ditemukan bahwa kegiatan tersebut merepresentasikan ideologi sosialisme dimana orang-orang di dalam suatu komunitas akan bekerja dan berkontribusi untuk komunitasnya demi tercapai kepentingan bersama dan menekan sifat untuk mengambil keuntungan pribadi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline