Akhir-akhir ini pendidikan karakter tengah menjadi isu penting di dunia pendidikan, hal tersebut di dasari oleh dekadensi moral yang telah terjadi ditengah-tengah masyarakat bahkan lingkungan pemerintahan yang semakin hari semakin meningkat dan juga beragam.
Seperti kriminalitas, ketidak adilan, kekerasan pada anak, pelanggaran HAM telah menjadi bukti nyata bahwa telah terjadi krisis karakter pada anak bangsa.
Maka dari itu pendidikan agama islam pada anak usia dini adalah suatu upaya penanaman bibit perilaku terpuji pada anak, baik perilaku dalam beribadah, perilaku sosial dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, dan segala perilaku terpuji yang mencerminkan kepribadian baik dalam diri seorang anak.
Selain itu salah satu bentuk upaya yang ditawarkan pada rentang usia dini adalah melalui pendidikan agama Islam di Madrasah Diniyah. Seperti diketahui pendidikan agama Islam merupakan suatu bagian yang melekat pada sistem pendidikan di Indonesia.
Sebagaimana tercancum dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam pasal 1 ayat 1 yang berbunyi "pendidikan keagamaan Islam adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama Islam dan/menjadi ahli ilmu agama Islam dan mengamalkan ajaran agama Islam". Selain itu, pendidikan agama Islam pada sekolah diyakini memiliki kontribusi yang positif bagi pembentukan watak dan karakter bangsa yang bermartabat dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Seperti yang diketahui, masa kanak-kanak merupakan masa emas perkembangan manusia. Pada masa ini individu mulai belajar berinteraksi dengan individu lainnya maupun lingkungan sekitar dia hidup. Pada masa inilah masa emas dimana anak dapat kita perkenalkan dengan agama karena pada masa ini anak akan menerima segala yang diberikan oleh orangtua nya.
Peran orangtua dalam mendidik sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang karakter dan kepribadian seorang anak. Dimana orangtua selaku guru pertama dalam hidup anak.
Kepribadian, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dan akan dengan sendirinya masuk ke dalam pribadi anak yang sedang bertumbuh kembang tersebut. Maka dalam hal ini orangtua sangat berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
Dengan perkembangan beragama anak dan asupan pendidikan agama Islam yang diajarkan pada anak usia dini, diharapkan mampu menghasilkan individu yang selalu berupaya dalam menyempurnakan iman, taqwa, dan berakhlak mulia, dimana akhlak mulia ini mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan.
Berdasarkan pemahaman karakter seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka misi yang diemban oleh pendidikan agama dalam upaya membentuk karakter anak adalah mendidik anak agar tercipta insan-insan yang beriman insan-insan yang beriman, bertaqwa, dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Serta manusia yang berkepribadian baik.
Dalam hal ini, pendidikan agama Islam memiliki peran yang sangat spesifik dan juga strategis dalam memento karakter anal. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa agama mempunyai peran yang sangat dominan dalam kehidupan manusia, karena agama mengatur segala aspek kehidupan manusia. Dengan ini, peran pendidikan agama dalam memento karakter anal antara lain yaitu:
- Agama sebagai pedoman hidup manusia
- Agama merupakan pandangan hidup manusia dan menjadi sebuah tolok ukur dalam segala aspek kehidupan manusianya.
- Agama memento manusia berakhlak
- Allah telah berkehendak bahwa akhlak dalam islam itu memiliki karakteristik yang berbeda dan sangat unik dari agama lain (nasrani dan yahudi), karena islam sebagai agama penyempurna akhlak sebagaimana nabi Muhammad bersabda "sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak"
- Agama mengatur konsekuensi hidup manusia