Lihat ke Halaman Asli

Vika Chorianti

Pecinta buku, musik dan movie

Museum Angkut: Keliling Dunia dalam 1 hari

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14330351831286205801

[caption id="attachment_386450" align="aligncenter" width="480" caption="(sumber www.portraitofindonesia.com)"][/caption]

Hari ini saya melakukan perjalanan bisnis. Mengantarkan mahar 3D pesanan customer. Niat awalnya mau mengantarkan pesanan dengan menggunakan kereta, namun salah seorang teman baik menawarkan mobil kantornya untuk digunakan sebagai sarana transportasi.

Saya tentu saja tidak dapat menolaknya karena saya pikir, tentu mengantarkan barang lebih aman dengan menggunakan mobil daripada menggunakan kereta. Maka jadilah ongkir yang diberikan oleh pemesan, saya berikan sebagai tambahan bensin kepada teman saya tersebut.

Kembali ke cerita saya hari ini. Teman saya menawari tumpangan mobil bukan tanpa alasan. Kami memang telah berencana tidak hanya mengantarkan mahar namun juga mengunjungi Museum Angkut yang ada di kota Batu Malang. Seperti biasanya saya yang dijuluki old fashion atau ketinggalan informasi, baru tahu tentang keberadaan Museum Angkut ini. Padahal sebenarnya sudah lama "happening" sebagai salah satu alternatif destinasi baru untuk liburan di kota Batu.

Museum Angkut ini mulai banyak diperbincangkan saat Anang dan Ashanty membuat video klip mereka disana. Dan karena mereka artis, maka ketika mereka woro2 di televisi, orang2mulai mencari, seperti apa sih sebenarnya museum angkot itu? Untuk saya sendiri, ternyata saya baru bisa mengunjunginya 1 tahun lebih semenjak museum ini berdiri.

Terletak di daerah Batu, berdampingan dengan Jatim Park 1 dan Klub Bunga, Museum ini didirikan oleh Jawa Timur Park Group pada tanggal 9 Maret 2014. Pendiri Museum ini berkeinginan untuk menjadi salah satu penyumbang pengetahuan perkembangan alat angkut terlengkap dan terbesar di Asia. Berdiri pada lahan seluas sekitar 3,8 hektar, museum ini berisi tentang perkembangan berbagai macam alat angkut dari seluruh penjuru dunia mulai dari yang tradisional hingga modern, yang tidak bermesin hingga yang bermesin

Awalnya saya berniat untuk berangkat pagi2sekali dari Surabaya. Namun ternyata saya harus mengantarkan pesanan mahar mendadak untuk seorang customer yang ada di kenjeran. Belum lagi kemacetan menjelang long weekend (ada tanggal merah di hari Selasa) yang terjadi mulai ruas flyover lawang hingga Malang kota dan agak tersesat mencari alamat Mba Yayuk yang memesan mahar, maka saya baru bisa sampai ke Museum Angkut jam 12.00 siang. Tak dinyana justru pada jam 12.00 siang itulah Museum baru buka.

Karena saya datang pada saat weekend, maka tiket yang dikenakan sebesar Rp. 80.000 beserta tiket terusan De'Topeng sebesar Rp. 10.000. Awalnya saat memasuki ruangan seperti seperti sebuah hanggar, yang berisi aneka macam kendaraan dari masa lampau seperti dokar,mobil tua dll, saya sempat merasa agak kecewa. Saya pikir, untuk apa saya membayar tiket yang cukup mahal hanya untuk melihat koleksi yang bahkan tidak menarik minat saya sekalipun. Saya pikir ruangan museum hanya sebatas pada hanggar itu yang dibagi menjadi dua lantai.

Ternyata saya keliru. Semakin saya menelusuri, semakin saya terpesona. Saya mengalami antiklimaks berkali-kali. Saya pikir telah sampai kepada pintu keluar, ternyata saya malah semakin dibawa masuk ke tempat2yang tak terduga. Saya perkirakan ada beberapa area yang dibangun dengan tema tertentu.

Tolong jangan salah kaprah. Semua memang tentang koleksi alat transportasi. Namun pihak museum mengemasnya dengan sedemikian rupa sehingga alat transportasi tersebut tampak hidup karena dibangun beserta sejarah yang menyertainya. Mereka membaginya dalam zona2seperti berikut :
1. Zona Ruang Utama
2. Zona Edukasi
3. Zona Pecinan
4. Zona Italia
5. Zona Gangster Town & Broadway Street
6. Zona Batavia
7. Zona Buckingham Palace
8. Taman Buckingham Palace
9. Zona Jerman
10. Zona Edukasi
11. Zona Perancis
12. Sudut Army
13. Titanic

Zona2itu dibangun sedemikian rupa melalui lorong2yang mau tidak mau harus dikelilingi pengunjung karena tidak ada pintu keluar ditengah2bangunan itu. Maka saran saya, siapkan stamina dan bekal yang cukup jika akan memasuki pintu masuk utama Museum Angkut. Karena sekali anda memasukinya, maka anda tidak bisa keluar hingga ke akhir tour.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline