Sabtu, 27 Agustus 2011. Para pegawai yang mulai libur hari Jumat kemarin banyak yang melakukan mudik pada hari ini. Tidak terkecuali warga di sekaitar daerah saya yang notabene adalah wilayah industri, sehingga banyak pekerjanya yang berasal dari luar daerah. Banyak dari para karyawan yang memanfaatkan mudik bareng yang biasanya dilaksanakan setiap menjelang hari raya Idul Fitri. Kebetulan di depan rumah saya sering dijadikan tempat parkir bagi bis-bis untuk mudik bareng. Hari ini yang akan mudik bareng adalah karyawan pabrik dari daerah Palembang, Klaten dan Madiun. Bis-bis mulai parkir dari jam 10 pagi tadi, padahal rencana keberangkatan adalah jam 2 siang. teras rumah saya kebetulan menjadi tempat bagi para pemudik yang menunggu keberangkatannya, mereka duduk disitu. Ada juga ibu-ibu yang menyusui anaknya sambil tiduran di teras. Bis ke Palembang dan Klaten hari itu ada 13 armada. Jadi jalan di depan rumah saya yang biasanya sepi jadi penuh dengan bis, jalan di depan rumah saya cukup besar, dan kebetulan di jalan dengan panjang sekitar 100-an meter itu hanya ada rumah saya yang menghadap langsung ke jalan dan beberapa kamar kontrakan yang letaknya tidak langsung menghadap jalan itu. [caption id="attachment_128092" align="aligncenter" width="300" caption="Bis menuju Palembang,diambil dari dalam jendela rumah"][/caption] [caption id="attachment_128093" align="aligncenter" width="300" caption="menunggu bis berangkat di depan rumah"][/caption] Orang-orang sangat ramai, saking lamanya menunggu ada banyak juga orang-orang yang menumpang ke kamar mandi di kontrakan belakang rumah saya, banyak juga orang yang tidak puasa dan makan dengan leluasanya. Jam 2 siang bis tujuan Palembang dan Klaten berangkat. Para penumpang itu meninggalkan sampah yang cukup banyak, sampah plastik, bekas makanan dan minuman. Penumpang tujuan Madiun belum berangkat, karena bis yang seharusnya mereka tumpangi belum datang. Akhirnya diketahui bahwa bis dengan tujuan Madiun tersasar agak jauh dari tempat seharusnya, panitia mudik bareng lalu menyusul bis tersebut. Kasihan juga melihat para calon penumpang yang sepertinya sangat capek menunggu itu. Sampai azan maghrib berkumandang bis belum juga datang,beberapa calon penumpang yang masih berpuasa lalu berbuka dengan makanan seadanya, karena hari sebelumnya ayah saya sempat membeli kurma cukup banyak maka ibu saya memberikan kepada para calon pemudik yang sedang berbuka itu, agak terharu juga ketika ibu saya menyerahkan kurma dan ibu yang menerima smapai bilang "matur sembah nuwun" sebuah ucapan terima kasih yang sangat berlebihan. Kemudian satu buah armada bis yang ditunggu pun datang setelah azan magrib. Panitia meminta maaf pada para calon penumpang. calon penumpang yang sudah menunggu selama lebih kurang lima jam itu pun akhirnya naik satu persatu ke dalam bis. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada kami karena telah diperbolehkan menumpang istirahat dan sholat magrib di rumah. Sekarang jam 7.02 malam bis baru akan berangkat dan masih berada di depan rumah, semoga mereka selamat sampai tujuan. Besok kami harus bersiap-siap untuk membersihkan jalan yang penuh dengan sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H