Perkembangan kurikulum saat ini semakin maju dengan berbagai teknologi yang juga semakin berkembang, harus selalu berbanding lurus dengan pola pikir dalam menyelesiakan suatu permasalahan. Invers pada matriks dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, karena dapat menjadi alternatif dalam menyelesaiakan permasalahan sistem persamaan linear dua variabel, selain penyelesaiannya dapat diperoleh dengan menggunakan metode substitusi, eleminasi atau pun grafik.
Sebagai contoh
Kirana dan teman-temannya makan di sebuah warung. Mereka memesan 3 ayam penyet dan 2 gelas es teh manis. Tak lama kemudian, Reihan datang dan teman-temannya memesan 5 porsi ayam penyet dan 3 gelas es teh manis. Kirana menantang Althaf menentukan harga satu porsi ayam penyet dan es teh manis per gelas, jika Kirana harus membayar Rp70.000,00 untuk semua pesanannya dan Reihan harus membayar Rp115.000,00 untuk semua pesanannya, berapakah harga satu porsi ayam penyet dan es teh manis per gelasnya?
Permasalahan di atas sebenarnya dapat diselesaikan dengan metode substitusi, eliminasi atau grafik. Akan tetapi, semakin tinggi jenjang pendidikan, kita dituntut untuk menggunakan sebanyak mungkin alternatif dalam menentukan solusi untuk suatu permsalahan. Dengan mempelajari invers matriks ini, mungkin akan membiasakan untuk lebih berpikir kritis dalam menanggapi berbagai masalah. Tidak hanya itu, berpikir kreatif dapat membantu berpikir secara rasional, sistematis, meningkatkan kemampuan berpikir secara objektif dan cermat.
Untuk konsep invers matriks yang kita gunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut antara lain:
Misalkan A adalah matriks persegi yang memiliki invers,
AX = B maka X = A-1 B
atau
XA = B maka X = B A-1
atau kalian dapat pelajari melalui link berikut: