Lihat ke Halaman Asli

DEVI FEBRIANA

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Bercerita

Diperbarui: 14 November 2022   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Bercerita 

Pada Anak Usia Dini

Devi Febriana_2000002004_Universitas Ahmad Dahlan

devifebriana798@gmail.com

Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sebelum ke Pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat dilakukan dapay melalui jalur formal, informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur Pendidikan formal terdiri dari, TK, RA dan lainnya. Pendidikan anak usia dini untuk Pendidikan non formal berbentuk KB, TPA, dan lainnya. San sedangkan pada Pendidikan anak usia dini Pendidikan informal berbentuk Pendidikan keluarga atau Pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkunga sekitar .

Maria Montessori dalam Britton adalah seorang tokoh Pendidikan anak usia dini yang terjebal, menyatakan bahwa pada rentang usia lahir sampai dengan usia 6 tahun anak mengalami masa keemas an yang merupakan masa dimana anak mulai peka ataupun sensitive menerima berbagai stimulus. Selama masa periode sensitive inilah anak dengan mudah untuk menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Perkembangan awal lebih penting daripada perkembangan selanjutnya, karena pada dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman pada anak. Perkembangan Bahasa pada anak usia dini terdapat empat perkembangan yaitu, menyimak, berbicara, meembaca, dan menulis. Pada empar perkembangan tersebut harus dilakukan atau dilaksanakan seimbang supaya anak memperoleh perkembangan secara optimal.

Perkembangan adalah suatu pola perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih kompleks dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak adalah aspek perkembangan Bahasa. Bahasa merupakan media untuk mengungkapkan ide dan bertaanya, Bahasa juga menciptakan konsep dalam kategori-kategori berpikir. Selain itu Bahasa juga merupakan sarana dalam berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena berfungsi sebagai media untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai media untuk memahami perasaan dan pikiran yang terdapat pada orang lain ( Vygotsky dalam Ahmad Susanto (2012)).

Ada dua kategori dalam keterampilan Bahasa, yang pertama keterampilan berbahasa reseptif dan keterampilan berbahasa produktif. Kemampuan berbahasa reseptif adalah keterampilan Bahasa yang diaplikasikan untuk memahami sesuatu yang disampaikan melalui Bahasa lisan dan tulisan. Adapun yang termasuk Bahasa reseptif adalah kegiatan seperti, menyimak, dan membaca. Sedangkan keterampilan Bahasa produktif adalah keterampilan Bahasa yang diaplikasikan untuk menyampaikan informasi baik secara tertulis maupun lsan, Adapun yang termasuk kedalam Bahasa produktif adalah kegaiatan menulis dan berbicara.

Menurut Depdinas (2004:18) Upaya untuk meningkatkan keterampilan mendengar pada anak usia dini dapat melakukan dengan cara mendengarkan radio khusus anak usia dini , mendengarkan audio cerita  anak, bernyanyi, dan anak dapat melakukan mendengarkan lagu-lagu anak, dan lain sebagainya. Metode pembelajaran yang tepatdengan Pendidikan anak usia dini adalah metode bercerita.

Dengan menggunakan penerapan Teknik bercerita dapat mengatasi perbedaan minat belajar peserta didik. Metode bercerita sangat penting untuk anak usia dini karena dapat menumbuhkan imajinasi dan mendorong kerativitas anak usia dini dalam menyampaikan pesan atau informasi yang disampaikan. Dengan cara bercerita anak mendengarkan dan mengikuti alur jalan cerita, pada waktu yang sama anak akan memunculkan emosi, fantasi, maupun imajinasi anak-anak menjadi aktif. Anak-anak juga lebih identik dengan dunia tanpa batas, dalam artiannya apa yang anak dengar, lihat dan rasakan akan mempengaruhi daya piker anak dan akan berbekas dalam pikiran anak dalam waktu yang relative lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline