Lulus sarjana tentunya belum menjadi gerbang terakhir jika ingin terus berkarir secara konsisten. Disini secara spesifik akan kita bahas profesi keguruan.
Yang mana masalah utama yang sering dikeluhkan dalam profesi ini adalah effort mengajar yang besar tapi gaji yang kecil. Kalau katanya seperti tidak ada penghargaan yang sebanding terhadap guru yang memiliki tugas mulia.
Jika tidak ingin terus berkecamuk dalam topik ini, maka PPG adalah gerbangnya.
Namun lagi-lagi ada pertimbangan juga untuk memilih antara ikut PPG prajabatan atau lanjut S2. Tentunya karena kuota PPG prajabatan juga terbatas sehingga tidak semua pendaftar bisa diterima.
Jadi Lebih Baik Pilih PPG atau S2?
Jawaban pertanyaan ini dikembalikan pada bagaimana prospek pekerjaan yang ingin kita ambil. Jika ingin menjadi dosen, maka lanjut S2 adalah keharusan. Karena sekarang minimal pendidikan untuk menjadi dosen adalah S2.
Namun untuk fresh graduate yang tidak ingin menjadi dosen, maka pilihan terbaiknya adalah daftar PPG prajabatan. Terlebih program ini juga gratis dan masa kuliah hanya 2 semester.
Mahasiswa PPG akan mendapatkan sertifikat yang bisa menjadi tiket emas dalam berkarir. Jika mengajar di sekolah, maka secara gaji hitungannya bukan honorer lagi. Selain itu untuk masuk ke PNS atau P3K juga akan lebih mulus.
Bagaimana Jika tidak Lolos Tes PPG?
Dengan wacana masa depan yang menggiurkan, tentunya banyak yang tertarik dengan program PPG prajabatan ini. Namun sayangnya tidak semua pendaftar bisa diterima. Karenanya, program ini membuat para pelamar harus bersaing secara ketat.
Meski demikian, jangan pesimis dulu soal diterima atau tidaknya. Yang terpenting daftar dulu dan siapkan diri dengan baik untuk tesnya. Jika diterima, maka sebuah keuntungan yang harus disyukuri.
Namun jika hasil tes menyatakan tidak lolos, jangan terlalu kecewa karena banyak temannya. Akan lebih banyak pendaftar yang gugur daripada yang keterima. Setidaknya, tidak sedih sendirian itu melegakan.