Lihat ke Halaman Asli

Devi Ervika

TERVERIFIKASI

Long life hallucinations

Under The Queen's Umbrella: Menaikkan Anak Selir ke Tahta, Apa Untungnya bagi Ibu Suri?

Diperbarui: 7 November 2022   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: v.daum.net

Top antagonis dalam drama Under The Queen's Umberella adalah ibu suri, ibu dari raja yang sedang berkuasa. Sepanjang episode, kita sukses dibuat kesal dengan sikap dan tindakan ibu suri. Sebagai ibu suri, bukannya mengayomi dia justru memancing terjadinya huru-hara di istana.

Ditambah sikap ibu suri yang seakan tidak adil kepada ratu dan pangeran agung. Anak-anak ratu selain putra mahkota bahkan diberi label sebagai berandal. Padahal kenyataannya anak-anak ratu justru good attitude.

Poin yang harus digarisbawahi adalah, mengapa ibu suri begitu bertekad untuk menjadikan anak selir sebagai raja berikutnya. Maksudnya, apa untungnya bagi ibu suri melakukan tindakan demikian? Untuk memahaminya, mari kita kupas poinnya satu-persatu :

Ibu suri adalah seorang selir

Poin terpenting yang harus dicatat adalah bahwa ibu suri dulunya bukan seorang ratu, melainkan selir. Ratu yang sebenarnya sudah dilengserkan dan anak-anaknya disingkirkan. Ibu suri sebagai selir melakukan segalanya agar bisa menaikkan anaknya ke tahta raja. Termasuk membunuh anak ratu sebelumnya adalah tindakan ibu suri.

Namun benarkah keinginan menaikkan anaknya ke tahta raja murni keinginan ibu suri?

Ada moment flashback di episode 7 yang juga harus kita garis bawahi. Dahulu, raja mengatakan dengan setengah memohon bercampur putus asa bahwa dia juga ingin duduk di kursi putra mahkota. Maka ibu suri dengan segala cara melakukan upaya untuk mewujudkan keinginan putranya.

Tetapi benarkah ibu suri hanya murni menuruti keinginan putranya? Kalau melihat dari sifatnya yang sekarang, jelas bahwa aslinya ibu suri juga berambisi. Namun mari kita lihat kebenarannya dengan lebih jelas pada penjelasan di episode selanjutnya.

Ratu dan ibu suri tidak akur (beda prinsip)

Selanjutnya, ibu suri dan ratu (istri putranya) tidak akur. Mereka beda sikap, prinsip, dan juga cara yang ditempuh untuk menangani masalah. Singkatnya, ibu suri dan ratu bisa dikatakan bermusuhan. Ibu suri dan ratu bahkan secara terang-terangan menunjukkan nisi hati mereka dalam beberapa kesempatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline