Smiling depression adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang tersenyum namun sebanarnya terluka. Mereka menyimpan rasa sakit dengan rapat dibalik senyuman yang membuat mereka tampak bahagia.
Mereka yang sedang mengalami smiling depression sepert memiliki dua wajah. Di satu sisi perasaannya sedang kacau dan hilang mood. Namun didepan orang lain mereka menanmpakan diri sebagai pribadi yang seolah sedang baik-baik saja.
Orang lain bahkan akan sulit mengenali kalau seseorang sedang mengalami smiling depression. Karena diluar bersama orang lain mereka hidup normal, menjalani aktifitas seperti biasanya dan bahkan tampak masih begitu menikmati hari-harinya.
Namun justru disinilah bahayanya. Orang yang mencoba untuk menampakkan diri sebagai pribadi yang kuat dan selalu baik-baik saja menyimpan jiwa yang rapuh. Inilah yang dialami oleh orang-orang dengan smiling depression. Di dalam, mereka justru rentan memiliki rencana bunuh diri.
Gejala smiling depression
Salah satu gejala yang dapat menandai smiling depression adalah porsi makan menjadi berlebih. Smiling depression dekat dekat dengan stres yang dialami pelakunya. Dalam kondisi stres, hormon kostrisol meningkat. Peningkatan hormon inilah yang membuat pelakunya memiliki keinginan untuk makan, terutama makanan yang manis, gurih dan berlemak.
Gejala kedua adalah mudah tersinggung jika mendapatkan kritikan atau suatu penolakan. Mereka akan sensitif dengan hal-hal yang semakin menghancurkan moodnya.
Yang terakhir mereka biasanya mereka sulit mengatasi situasi terutama kegagalan. Dalam kondisi ini biasanya mereka selalu ingin membuat sesuatu berhasil dengan baik. Dan jika gagal, maka mereka aan merasa tertekan dengan fakta mengapa mereka tidak bisa mewujudkannya
Faktor penyebab smiling depression
Penyebab smiling depression sangat beragam. Salah satunya bisa terjadi karena adanya suatu gangguan dalam hubungan. Gangguan ini biasanya yang membuat mereka merasa sangat terkhianati dan tentu saja merasa sait hati. Jika dalam penyebab ini, pelakunya akan berusaha tampak baik-baik saja agar pasangannya tidak beranggapan lemah terhadapnya.