Lihat ke Halaman Asli

Devi Ervika

TERVERIFIKASI

Long life hallucinations

Garis Besar yang Harus Dipahami dalam Drama "Lovers of The Red Sky"

Diperbarui: 8 September 2021   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@sbsdrama.official

Lovers of The Red Sky yang tayang di SBS sukses mencuri perhatian penonton berkat cerita menarik serta suguhan visualnya. Terpantau hingga minggu ke-2 September, drama yang tayang sejak 30 Agustus ini telah menayangkan 4 episode. Dramanya sendiri akan berjumlah sebanyak 16 episode.

Namun disamping kisahnya yang menarik, drama yang diangkat dari novel Jung Eun Gwol tersebut memiliki plot yang tidak biasa dan sedikit rumit. Ada beberapa bagian yang untuk memahaminya dibutuhkan kejelian dalam menyimak alur. Bahkan kala menonton drama yang dibintangi oleh Kim Yoo Jung dan Ahn Hyo Seop tersebut, saya harus 100% fokus dan harus beberapa kali mengulang adegan.

Hal ini saya lakukan agar tidak melewatkan detail sekecil apapun, karena setiap peristiwa dan nama dalam drama ini sangat penting dan memiliki peran masing-masing. Belum lagi tema drama yang mengangkat tentang suatu hal yang tidak biasa yakni praktik perdukunan. Sehingga banyak istilah-istilah baru dan adegan fiksional yang tidak umum.

Karakter dukun sendiri cukup sering muncul dalam kdrama. Namun perannya hanya 'numpang lewat' dan tidak dibahas secara khusus sebagai bagian dari drama. Jadi tema perdukunan dalam drama ini tentu saja akan menjadi topik baru untuk penonton.

Namun apabila penonton dapat memahami cerita dasar dari drama tersebut, maka plot drama ini akan terasa sangat menarik  dan indah. Berikut beberapa penjelasan yang bisa membantu penonton untuk lebih mudah memahami plot drama Lovers of the Red Sky tersebut:

1. Konsep 3 dewa

Cerita 3 dewa inilah yang menjadi akar cerita dari drama Lovers of the Red Sky. Dahulu kala manusia hidup tenang, damai dan berdampingan dengan makhluk astral atau tidak terlihat oleh mata manusia.  

Salah satu makhluk tersebut adalah 3 dewa yang bersemayam dalam satu tubuh yang bernama dewa Samshin. 3 dewa tersebut memiliki peran masing-masing yakni yang pertama, bertanggung jawab atas kelahiran, yang kedua bertanggung jawab atas kematian, dan yang ketiga bertanggung jawab menjaga keseimbangan antara keduanya.

Disebabkan oleh keserakahan, dewa kematian memakan dewa yang menjaga keseimbangan. Kemudian ia keluar dari tubuh Samshin dan menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan antara kebaikan dan keburukan. Kejahatan dan petaka merajalela.

Samshin dalam drama ini digambarkan sebagai nenek tua yang seringkali ditampilkan sebagai manusia. Sedangkan dewa kematian hidup layaknya benalu dari satu manusia ke manusia lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline