Lihat ke Halaman Asli

Devi Aulia Oktaviona

Devi Aulia Oktaviona

Anak Miskin Menjelma Menjadi Pengusaha Revolusioner

Diperbarui: 15 Februari 2022   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah sukses di balik e-commerce top dunia yang dinaungi oleh Alibaba Group. 

Ketika ada semboyan "From Zero To Hero", mustahil untuk mempercayai tetapi begitulah faktanya. Berawal dari kegabutan saya dalam membaca, kemudian menemukan sosok inspiratif ini.

images-9-620bc8f4bb4486477d01a932.jpeg

Ia merupakan seorang yang terlahir di daerah Hangzhou, Provinsi Zheijang, China. Ia dibesarkan dari keluarga golongan ekonomi rendah. Orang tuanya bekerja sebagai pemusik dan pendongeng tradisional. Tunjangan pensiunan yang di dapat ayahnya sekitar Rp. 500.000/bulan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok tiap harinya. Meski terlahir dari keluarga yang tidak berkecukupan, namun semangat dan sikap pantang menyerah yang dimiliki berhasil membawanya menuju kesuksesan.  Sosok inspiratif ini ialah Ma Yuan atau lebih dikenal "Jack Ma."

Jack Ma mengakui ia bukan keturunan orang kaya, miskin dan tidak mempunyai relasi, sehingga ia ingin maju melalui pendidikan. Saat umur 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik untuk belajar Bahasa inggris. Rasa ketertarikan yang kuat ini, membuatnya semangat untuk mempelajarinya. Meskipun memiliki kendala ekonomi, Jack Ma berusaha untuk belajar Bahasa  secara mandiri dengan bermodal sepedanya ia mengayuh dan mendatangi hotel di dekat Danau Hangzhou setiap harinya. Karena di daerah tersebut terdapat banyak touris wisatawan yang berdatangan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi pemandu wisata gratis di Hotel tersebut. Selama delapan tahun ia menjadi tour guide wisatawan asing. Ia merasa dengan banyak berinteraksi dengan mereka membuatnya memiliki pemikiran yang lebih terbuka daripada kebanyakan penduduk China lainnya. Baginya apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan apa yang ia pahami dari buku dan gurunya di sekolah.

Namun bermodal bisa bahasa asing belum cukup menuju kepada kesuksesan. Perjalanan dan lika-liku kehidupan yang pahit pun selalu menghampirinya sejak dini. Di bidang pendidikan, ia mengalami 2x kegagalan ujian sekolah dasar, 3 x gagal saat sekolah menengah, dan setelah lulus dari SMA, hingga ke perguruan tinggi. Seakan hanya khayalan mimpi, di masa ini pun ia mengalami penolakan berkali - kali dalam ujian menuju perguruan tinggi. Mimpinya untuk bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi impiannya yaitu Harvard University pun pupus karena 10 x mendapat penolakan. Sehingga ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingkat tingginya di Hangzhou Teachers Institute. Ia lulus pada tahun 1998, kemudian mencari pengalaman pekerjaan. Namun, pengalaman itu tak seindah yang dibayangkan. Hanya bermodal pada sikap percaya diri, semangat hidup dan tekad yang kuat Jack Ma terus berusaha melamar pekerjaan sebanyak mungkin untuk berjuang sampai akhir.

Jack Ma mengatakan bahwa sudah 30 kali ia ditolak saat melamar pekerjaan. Kisah pahitnya dalam mencari pekerjaan pun sangat menginspirasi untuk diceritakan. Mulai dari penolakan oleh restoran KFC, dimana dari 24 orang yang melamar pekerjaan hanya 23 yang diterima dan Jack Ma satu-satunya orang yang ditolak. Kemudian dari lima orang yang melamar ke polisi hanya empat orang yang diterima. Hebatnya, kata "Penolakan" yang ia dapat menjadi satu- satunya hal yang membuatnya "Tidak Pantang Menyerah".

Pada tahun 1995, Jack Ma pergi ke Amerika karena ada proyek pembuatan jalan.  Saat di Seattle ia mengunjungi sebuah gedung bernama Bank AS, disanalah awal mula ia mengenal adanya internet. Di sebelah gedung tersebut, Jack Ma memiliki teman yang memperkenalkannya dengan internet. Ia pun disuruh untuk mencari hal apapun di internet, tetapi dia tidak dapat menemukan kata "China". Akhirnya ia pun membuat situs mengenai China sampai mendapatkan beberapa email masuk yang mengajaknya untuk bekerja sama hingga terciptalah Alibaba.

Pada tahun 2001, Jack Ma mengikuti sebuah forum Young Global Leader di Swiss. Dimana saat itu sedang berlangsung demonstrasi besar - besaran mengenai " Anti- Globalisasi". Namun, Jack Ma memiliki pemikiran yang berbeda saat itu mengenai globalisasi. Hingga akhirnya ia belajar "Apa arti globalisasi", apa arti "Kewarganegaraan kooperatif?",  dan apa arti "Tanggung jawab social?" selama tiga - empat tahun.

Setelah Jack Ma memepelajari globalisasi lebih mendalam. Ia berusaha membuat sistem kepercayaan pada Alibaba agar ada bank yang mau meminjamkan uangnya untuk operasional perusahaan . Perlahan - lahan sistem kepercayaan yang dibentuk membuahkan hasil dan terciptalah Alibaba Group saat ini. Perusahaan e- commerce top di dunia dan salah satu pendobrak kemajuan ekonomi di China. Kesuksesan yang diraihnya sekarang, Jack Ma memiliki lebih dari 100 juta pembeli yang mengunjungi situsnya, berbelanja di situsnya setiap hari, dan ia membuat 14 juta pekerjaan untuk China secara langsung dan tidak langsung.

Kesuksesan yang diraih menjadikannya sebagai miliarder terkaya di China dari tahun 2014 - sekarang . Dengan estimasi kekayaan Jack MA yang bertambah menjadi US $ 44, 3 miliar bahkan lebih. Berdasarkan data dari Forbes mengatakan bahwa Jack Ma menempati posisi ke - 23 orang terkaya di dunia. 

Point pentingnya adalah semangat dan tekad yang kuat, mampu mengubah latar belakang seseorang. Tak terlepas dari latar belakang anak miskin bisa menjadi pengusaha revolusioner yang kaya- raya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline