Lihat ke Halaman Asli

Literasi Budaya dan Kewargaan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kebudayaan Sunda di SDN 007 Cipaganti

Diperbarui: 28 Juli 2023   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI melaksanakan kegiatan Literasi Budaya dan Kewargaan sebagai upaya untuk melestarikan budaya Sunda di SDN 007 Cipaganti selama berjalannya Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K). Sasaran dari kegiatan literasi budaya dan kewargaan ini yaitu siswa kelas 1 hingga kelas 6.Literasi budaya dan kewargaan yang dilaksanakan di SDN 007 Cipaganti bertujuan untuk menghadapi arus globalisasi yang semakin cepat dan berpotensi menggerus kebiasaan-kebiasaan berbudaya di kalangan masyarakat, oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut sedini mungkin anak-anak di SDN 007 Cipaganti dikenalkan, dibiasakan, dan diarahkan untuk mengenali budaya apa saja yang ada di tanah Sunda.

Kegiatan literasi budaya dan kewargaan di SDN 007 Cipaganti memiliki nama kegiatan Kamis Nyunda. Nama tersebut diberikan agar memudahkan siswa untuk mengingat bahwa setiap hari Kamis mereka akan membiasakan diri untuk menyimak, mengenal, mempelajari, dan mempraktikkan kebudayaan Sunda. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali dengan melaksanakan kegiatan yang berbeda-beda. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup Kawih, Pupuh, Ngadongeng, Kaulinan Sunda, dan sebagainya.

Selama proses kegiatan P3K yang dilaksanakan oleh mahasiswa PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI, kami beberapa kali ikut serta dan membantu keberjalanan kegiatan pembiasaan ini. Di minggu pertama kami mengisi pembiasaan dengan Ngawih. Lalu, di minggu kedua kami mengisi pembiasaan dengan mendongeng. Dua minggu tersebut pembiasaan diisi oleh rekan-rekan mahasiswa saja. Selanjutnya di minggu ketiga, pembiasaan diisi dengan Pupuh yang dipandu oleh salah satu guru SDN 007 Cipaganti dan dibantu oleh perwakilan mahasiswa program P3K.

Di awal, kami mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa yang berkumpul di lapangan. Selanjutnya menyampaikan secara verbal materi mengenai Pupuh yang didalamnya meliputi pengertian pupuh, jenis-jenis pupuh dan contoh dari pupuh itu sendiri. Semua materi dan interaksi dengan siswa disampaikan dengan menggunakan bahasa Sunda. Di tengah-tengah penyampaian materi, sesekali mahasiswa dan perwakilan guru memberikan contoh salah satu pupuh dan meminta siswa untuk maju ke depan agar bisa bernyanyi pupuh secara bersama-sama. Di akhir, guru memberikan apresiasi dengan meminta tepuk tangan secara bersama-sama untuk siswa yang sudah berani maju ke depan.

Dengan diselenggarakannya kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk membentuk karakter siswa siswa SDN 007 Cipaganti agar dapat memahami, menghormati, menghargai, serta melindungi kebudayaan bangsa khususnya kebudayaan Sunda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline