Lihat ke Halaman Asli

Devi Ardhana

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mendobrak Batas Stres Akademik Siswa: Bimbingan dan Konseling sebagai Solusi

Diperbarui: 13 Desember 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi stres belajar(Sumber: Freepik)

Mendobrak Batas Stres Akademik Siswa: Bimbingan dan Konseling sebagai Solusi 

Stres akademik adalah sebuah fenomena umum yang kerap terjadi akibat tuntutan pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan yang seseorang ambil biasanya memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya stres akademik terutama dikalangan siswa menengah seperti SMP dan SMA, kurangnya pengetahuan mengenai pengolahan stres bisa menjadi salah satu faktor, selain itu tuntutan dari lingkungan juga sangat berpengaruh dalam menimbulkan stres akademik. Stres akademik memiliki dampak yang buruk bahkan fatal bila tidak ditanggulangi atau diolah dengan baik. Dampak yang bisa terjadi adalah penurunan motivasi belajar, penurunan prestasi, gangguan kesehatan mental dan fisik, dan juga peningkatan resiko depresi. Masalah ini adalah masalah yang cukup serius saat ini, tuntutan hidup yang semakin tinggi menyebabkan tingkat stres akademik juga meningkat. Lantas bagaimana kita bisa keluar dari lingkaran  permasalahan ini?

Stres akademik adalah sebuah respon yang muncul akibat tekanan yang bersumber dari akademik seperti interaksi guru dan siswa, keinginan untuk tampil menjadi yang terbaik, manajemen waktu belajar, pengaruh teman sebaya, banyaknya pengetahuan yang harus dikuasai serta ketakutan terjadinya kegagalan dibidang akademik. Berdasarkan hasil survei dari Universitas Gadjah Mada (UGM), sekitar 25% siswa mengalami stres akademik dimana hal ini tidak ada penanganan lebih lanjut dan diperparah dengan sumber daya yang kurang memadahi untuk mendukung prestasi akademik siswa.

Stres akademik bisa disebabakan oleh dua faktor yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar). Faktor internal terdiri dari:

  • Pola pikir

Siswa yang memiliki pola pikir negatife cenderung mengalami tingkat stress lebih besar, mereka biasnya berpikir bahwa mereka tidak bisa mengendalikan situasi seperti mengerjakan tugas tepat waktu sehingga mereka akan mudah stres bahkan sebelum memulai mengerjakan.

  • Kepribadaian

Siswa yang memiliki sikap yang pesimis akan mudah mengalami stres dikarenakan mereka ragu akan kemampuan dirinya dan memiliki ketakutan apabila mengalami gagal.

  • Keyakinan

Faktor internal selanjutnya adalah keyakinan pada diri, keyakinan diri yang rendah menyebabkan keraguan dan menimbulkan ketakutan yang dapat memicu terjadinya stres.

  • Manajemen waktu

Siswa seringkali merasa kesulitan bila sudah dikejar "deadline" padahal sebenarnya waktu yang diberikan oleh guru sudah lebih dari cukup, namun kesulitan diri dalam mengatur waktu menjadi salah satu faktor penyebab stres akademik.

Selain faktor internal ada juga faktor eksternal yang dapat memengaruhi stres akademik siswa yaitu:

  • Tekanan untuk berprestasi tinggi

Siswa seringkali mendapatkan banyak tekanan dari sekitar seperti orang tua, keluarga, guru, teman, bahkan dirinya sendiri. Tekanan ini dapat memicu stres dikarenakan siswa takut akan ekspetasi yang orang lain berikan tidak dapat dia penuhi.

  • Dorongan status sosial
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline