Lihat ke Halaman Asli

Devi Anggraini

Universitas Negeri Yogyakarta

Pesona Bugisan: Desa Wisata yang Mengajak Wisatawan Menyelami Keaslian Budaya Lokal

Diperbarui: 25 November 2023   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi dari @nurrysatrianey

Desa Bugisan terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten dimana luas wilayah mencapai 165.3638 Ha yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman, dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah baratnya. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin yang diambil data dari Desa Bugisan berjumlah 3.594 orang dengan 1.749 orang laki-laki dan 1.845 orang berjenis kelamin perempuan. Lebih dari 50% area Desa bugisan berupa persawahan dengan mayoritas mata pencaharian penduduk bekerja sebagai petani, dengan hasil unggulan yaitu buah pepaya.

Desa Bugisan sering disebut dengan desa wisata yang menyimpan banyak potensi berupa kawasan strategis dengan banyak peninggalan purbakala yang salah satunya adalah Candi Plaosan yang menjadi ikon wisata budaya Desa Wisata Bugisan. Keindahan alam berupa persawahan yang luas dan suasana perdesaan yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan mengunjungi Desa Bugisan. 

Selain kekayaan alam dan peninggalan sejarah, Desa Bugisan juga mengembangkan beberapa objek wisata buatan unggulan seperti Paseban Candi Kembar yang terletak tidak jauh dari Candi Plaosan. Georium dunia yang terletak tidak jauh dari candi plaosan juga menjadi destinasi pilihan ketika berkunjung ke Desa Bugisan. Potensi seni berupa pertunjukan Pring Sedapur, Karawitan, dan Gejog Lesung juga dapat dijumpai saat berkunjung ke Desa Bugisan.

dokumen dari Buku Profil Desa Wisata Bugisan (LPPM UPN "Veteran" Yogyakarta)

Desa Bugisan juga dikenal dengan banyaknya jumlah UMKM yang dinaungi langsung oleh BUMDES. Produk olahan dari buah pepaya seperti manisan, permen, stik, keripik, pudding, nugget pepaya, dan lain sebagainya menjadi produk unggulan dari Desa Bugisan. Untuk produk cenderamata, Desa Bugisan menawarkan batik eco printing yang merupakan produk dari daur ulang sampah ramah lingkungan dengan motif alam. Dalam hal kuliner, para wisatawan juga bisa menemukan lokasi kuliner yang diantaranya seperti Wedang Kopi, Soto Semar, Pawon Mbah Noto, dll yang mana menawarkan masakan olahan rumahan yang menarik.

Di desa tersebut juga terdapat lembaga pendukung desa berupa bank sampah yang selain digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, bank sampah ini menjadi tempat pengelolaan sampah dan berkembangnya budidaya maggot. Dalam desa ini juga terdapat POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) yang bertujuan untuk terus mengembangkan dan melestarikan potensi Desa Bugisan.

Dari serangkaian potensi tersebut tentu tidak heran jika Desa Bugisan dijadikan sebagai bagian dari 50 desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang merupakan  program unggulan Kemenparekraf sebagai penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia dengan potensi wisata berupa Candi Plaosan atau Candi Kembar serta berbagai kebudayaan khas Jawa, sehingga mengakibatkan Desa Bugisan memiliki potensi wisata yang besar khususnya bagi daya tarik wisatawan mancanegara (Turis). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline