Lihat ke Halaman Asli

Deviana Gita

Mahasiswa

Pentingnya Menahan Diri Dari Tindakan Korupsi

Diperbarui: 7 November 2023   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan besar di Indonesia, yang lahir di Blora, sebuah kota yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, lahir pada 6 Februari 1925. PAT menerbitkan lebih dari 50 karya. Bagi PAT menulis adalah sarana untuk memperjuangkan nilai – nilai yang tidak lagi didapat oleh manusia. Salah satu karya PAT adalah novel berjudul “Korupsi”, buku ini diterbitkan pada tahun 1954 silam. 

Korupsi adalah musuh terbesar bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang ini. Usaha pencegahan korupsi telah dilakukan oleh KPK dengan mengkampanyekan anti korupsi melalui ragam media. Salah satunya adalah buku, dapat berupa novel dan juga puisi. Novel menjadi salah satu media yang tepat untuk menyampaikan pesan tentang anti korupsi karena dapat dibaca oleh segala kalangan, mulai dari yang muda hingga yang tua. Selain itu buku juga dapat meningkatkan literasi untuk masyarakat Indonesia.

Di Indonesia sekarang ini, sedang marak kasus korupsi. Sistem pemerintahan memungkinkan untuk melakukan korupsi. Keinginan untuk berlimpah harta dan kemewahan menjadi salah satu penyebabnya. Segala cara dilakukan untuk memenuhi ketidakpuasan dan hawa nafsu atas keserakahan mereka. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat hanya sebatas pemanis pidato para pejabat. Korupsi membuat hilangnya kewibawaan pemerintah serta hilangnya kepercayaan masyarakat.

Di dalam novel ini, menceritakan salah seorang pagawai negeri bernama Bakir yang melakukan korupsi karena bosan dengan hidup miskin meskipun bekerja puluhan tahun. Bakir mulai melakukan korupsi dengan memanfaatkan kekuasaan dan jabatannya demi keuntungan dan kepuasan pribadi. Pada cerita ini, terdapat perdebatan antara istrinya, Mariam dengan Bakir. Dimana Mariam berusaha untuk mencegah Bakir untuk melakukan korupsi.

 Namun karena sifat tamaknya, membuat Bakir mengabaikan nasihat Mariam. Bakir kemudian mendapatkan kemewahan dan istri baru. Harta, tahta, wanita adalah gambaran untuk Bakir saat itu. Meski demikian Bakir tidak merasakan ketenangan jiwa. Dan ketika Bakir tertangkap, Bakir menunjukkan penyesalannya. Istri pertama yang Bakir tinggalkan adalah gambaran betapa masyarakat miskin lebih menghargai ketulusan dan kejujuran, dibandingkan dengan mereka yang mendapat kemewahan dan kepuasan dengan hasil korupsi.

Tentu sangat berbanding balik dengan keadaan koruptor sekarang ini, mereka justru melibatkan dan didukung serta ditutup - tutupi oleh keluarganya. Para koruptor menganggap bahwa korupsi merupakan tindakan yang wajib dilakukan karena tindakan korupsi adalah suatu hal yang wajar sekarang ini. Lemahnya hukum di Indonesia menjadi alasan para koruptor berani untuk melakukan tindakan korupsi. 

Sebagai contoh para koruptor yang tertangkap justru dibebaskan begitu saja oleh para penegak hukum, karena telah membayar sejumlah uang. Dan beberapa koruptor lainnya yang ditahan, akan dikurangi masa tahanannya serta diberikan fasilitas yang sangat mewah dalam masa tahanannya, hanya dengan membayarkan sejumlah uang kepada para penegak hukum. Hal ini membuat angka korupsi di Indonesia sangat tinggi. Para koruptor bahkan sangat bersantai menikmati hidup hasil dari merampok uang rakyat. Sehingga perlu ditingkatkannya hukum di Indonesia saat ini, bisa melalui sanksi sosial dan juga sanksi hukum.

Maka dari itu adanya buku ini memberikan dampak positif bagi para pembacanya agar lebih teredukasi mengenai dampak yang disebabkan oleh tindakan korupsi dan upaya pencegahan melakukan tindak korupsi. Terdapat banyak sekali manfaat dari buku ini, yaitu sebagai sarana untuk memperkenalkan nilai anti korupsi kepada masyarakat, mengajak masyarakat untuk tidak melakukan tindakan korupsi karena tentu sangat merugikan banyak pihak, menyadarkan bahwa koruptor merupakan seseorang yang akan selamanya dibenci masyarakat karena mereka telah menjadi penjahat bangsa, mengajarkan bahwa hidup sederhana jauh lebih baik dibandingkan dengan hidup mewah dengan uang rakyat, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya berperilaku jujur serta dapat meningkatkan keimanan terhadap Tuhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline