Lihat ke Halaman Asli

Devi Yanti

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Cara BK Mencegah Rawan Burnout

Diperbarui: 4 November 2023   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Devi Yanti || 2308634 || BK-1A 2023

PENDAHULUAN

            Fenomena burnout merupakan permasalahan yang signifikan dalam konteks kesehatan mental, terjadi ketika individu mengalami tingkat stress yang berlebihan akibat tuntutan dan tekanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Stress sebagai keadaan yang dialami individu akibat beban kerja yang menumpuk, telah secara konsisten diidentifikasi sebagai salah satu faktor krusial yang memicu penurunan produktivitas individu (Namora ,2009). Dengan kata lain burnout merupakan kondisi emosional dimana seseorang merasa lelah dan jenuh secara fisik sebagai akibat dari tuntutan kerja yang meningkat, Pines & Aronso (dalam Rahman, 2007; Khairani & Ifdil, 2015).

            Fenomena burnout tidak hanya dialami oleh pekerja di dunia kerja, tetapi juga relevan dalam bidang-bidang lain seperti pendidikan. Mahasiswa baru yang sedang mengejar ilmu di Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab yang tak terelakkan, baik saat mengikuti kuliah maupun menyelesaikan tugas-tugas mereka. Penyesuaian diri yang sulit menjadi salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh mahasiswa baru. Dalam menjalankan studinya, mahasiswa baru harus beradaptasi dengan sistem pendidikan, metode belajar, dan keterampilan sosial yang sangat berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya (Khoo, Abu-rasain, & Hornby dalam Chai, 2012). Dengan kata lain, mahasiswa baru dalam lingkungan Pendidikan Tinggi juga dapat mengalami kelelahan yang berlebih akibat tekanan akademik dan kesulitan penyesuaian diri yang mereka hadapi.

            Kelelahan dalam tuntutan akademik atau yang dikenal dengan istilah academic burnout merupakan fenomena yang mengacu pada beban, stress, atau faktor psikologis lainnya yang timbul akibat dari kegiatan pembelajaran yang diikuti oleh mahasiswa. Academic burnout mengacu pada stres, beban atau faktor psikologis lainnya karena proses pembelajaran yang diikuti mahasiswa sehingga menunjukkan keadaan kelelahan emosional, kecenderungan untuk depersonalisasi, dan perasaan prestasi pribadi yang rendah (Yang, 2004). Academic burnout menjadi isu yang penting dalam konteks pendidikan, karena dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan mahasiswa, motivasi belajar, dan hasil akademik mereka.

            Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh LM Psikologi UGM yang berjudul "Tingkat Academic Burnout Mahasiswa Klaster Sosio-Humaniora UGM: Meningkatkan Kesadaran akan Urgensi Fenomena Academic Burnout", didapatkan hasil aspek terbesar academic burnout adalah kelelahan, yaitu sebesar 73,12% (tinggi), selanjutnya sinisme 57,03% (sedang), terakhir adalah menurunnya efisiensi diri sebesar 49,43% (rendah).

            Dalam konteks ini, penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang mengalami burnout di lingkungan pendidikan tinggi cukup signifikan. Menurut studi Health Line, pada 2021 tercatat sebanyak 40% mahasiswa termasuk mahasiswa baru mengalami tanda-tanda kelelahan yang berlebihan. Data ini menunjukkan bahwa tekanan akademik yang tinggi dan kesulitan penyesuaian diri dapat berdampak serius pada kesejahteraan mental dan fisik mahasiswa baru. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan menyediakan dukungan yang memadai guna membantu mahasiswa mengatasi burnout dan mencapai keberhasilan akademik serta kesejahteraan secara holistik.

PEMBAHASAN

Konsep Burnout

Burnout merupakan istilah psikologis yang digunakan untuk menunjukkan keadaan kelelahan kerja. Secara etimologis, burnout dapat diartikan sebagai kondisi psikologis yang terlihat melalui perilaku individu yang ditandai oleh sikap apatis, kemarahan, dan kegagalan sebagai hasil dari adanya batasan eksternal dan internal yang menghalangi individu tersebut untuk memberikan bantuan dan dukungan optimal kepada kliennya. Terminologi burnout berkembang menjadi pengertian luas dan dipakai untuk memahami fenomena kejiwaan seseorang. Burnout dapat dijelaskan sebagai keadaan ketika seseorang merasa habis tenaga secara fisik, emosional, dan mental karena tekanan kerja yang berkepanjangan atau terlalu intens.

Dimensi Burnout

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline