Lihat ke Halaman Asli

DEVA SEPTANA

Journalist

Minat Baca Anak Tergerus, Kembalikan dengan Tips Ini

Diperbarui: 18 Januari 2025   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Membaca buku telah lama menjadi aktivitas yang mendalam dan menyenangkan bagi banyak anak. Namun, sebuah survei tahunan yang dilakukan oleh National Literacy Trust (NLT) di Inggris mengungkapkan fakta mengejutkan. Anak-anak di Inggris kini tidak lagi menikmati membaca seperti sebelumnya. Survei tersebut melibatkan lebih dari 76.000 anak dan remaja berusia 5 hingga 18 tahun dari 405 sekolah di seluruh Inggris Raya. Hasil survei ini menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam tingkat kenikmatan membaca anak-anak dan remaja sejak tahun 2005.

Apa yang Terjadi?
Hanya 34,6% anak usia 8-18 tahun yang melaporkan membaca buku di waktu luang mereka. Penurunan terbesar ditemukan pada kelompok anak laki-laki dan remaja usia sekolah menengah. Data ini mengindikasikan bahwa membaca mulai kehilangan daya tariknya sebagai aktivitas favorit di kalangan anak-anak.

Survei juga mencatat bahwa anak-anak cenderung lebih menikmati membaca di lingkungan sekolah dibandingkan di rumah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat banyaknya manfaat membaca bagi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak-anak.

Mengapa Membaca Penting?
Buku adalah jendela ke dunia luar. Melalui membaca, anak-anak dapat mengeksplorasi berbagai sudut pandang, mempelajari hal-hal baru, dan mengasah imajinasi mereka. Membaca juga membantu anak-anak untuk lebih relaks, memahami perspektif yang berbeda, serta mempersiapkan mereka menghadapi penilaian akademik dan kehidupan.

Namun, penurunan minat membaca ini menunjukkan perlunya pendekatan baru. Mengapa anak-anak kehilangan minat? Faktor teknologi, seperti media sosial, video game, dan konten digital lainnya, sering kali menjadi pengalih perhatian utama. Selain itu, kurangnya keterlibatan orang tua dalam menyeleksi dan mendampingi aktivitas membaca anak juga menjadi tantangan.

Bagaimana Orang Tua dan Guru Bisa Membantu?
Menurut Aaron Jordon, Asisten Kepala Millfield L.E.A.D Academy di Leicestershire, salah satu solusi yang berhasil diterapkan adalah sesi membaca mingguan di sekolah. Anak-anak diberi kesempatan untuk menceritakan buku yang mereka baca kepada teman-teman sekelas mereka. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan ketertarikan membaca, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri mereka.

Orang tua juga memiliki peran besar dalam menumbuhkan kebiasaan membaca di rumah. Berikut beberapa tips praktis:

Pilih Buku yang Relevan dengan Anak
Anak-anak perlu melihat diri mereka dalam buku yang mereka baca. Tokoh utama yang memiliki latar belakang, hobi, atau mimpi serupa dapat membuat cerita terasa lebih relevan dan menarik.
Contoh Buku:
"Amari and the Night Brothers" karya B.B. Alston. Buku ini menggabungkan petualangan, misteri, sihir, dan komedi. Cocok untuk anak-anak usia 9 tahun ke atas yang suka dengan cerita seru dan penuh kejutan.


Kenalkan Anak pada Serial atau Penulis Favorit
Setelah anak menikmati sebuah buku, mereka bisa mencari karya lain dari penulis yang sama. Ini akan memperluas cakrawala bacaan mereka.
Contoh Buku:
"The Highland Falcon Thief" karya M.G. Leonard dan Sam Sedgman. Buku misteri ini menarik anak-anak dengan alur cerita yang membuat penasaran hingga akhir.


Pilih Buku yang Memiliki Dampak Emosional atau Edukasi
Membaca bukan hanya tentang menghabiskan waktu, tetapi juga memahami isu-isu besar atau nilai-nilai penting.
Contoh Buku:
"Where the River Runs Gold" karya Sita Brahmachari. Buku ini mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan planet kita.
Libatkan Minat Anak dalam Pilihan Bacaan


Jika anak menyukai pelajaran tertentu, seperti sejarah atau sains, pilih buku fiksi atau nonfiksi yang sesuai dengan minat mereka.
Contoh Buku:
"When the Sky Falls" karya Phil Earle. Buku ini bercerita tentang persahabatan, hewan, dan kehidupan selama Perang Dunia II. Cocok untuk anak yang menyukai sejarah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline