Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Hujan Darah yang Menggemparkan

Diperbarui: 11 September 2017   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa yang ada di pikiran kalian setelah mendengar kata hujan? Bagaimana dengan kata hujan darah? Hujan adalah peristiwa jatuhnya butiran-butiran dari langit air ke atas permukaan bumi dari proses penguapan air. Air yang jatuh ke atas permukaan bumi biasanya berwarna bening dan tidak berasa atau tawar seperti air normal pada biasanya kita temui. Namun ada hujan yang tidak wajar pernah membuat gempar masyarakat. Fenomena turunnya hujan darah yang terjadi di beberapa tempat bahkan membuat masyarakat gempar bahkan bertanya-tanya. Tak jarang dari masyarakat berspekulasi sendiri dengan menghubungkan dengan alien atau mahluk luar angkasa.

Peristiwa ini sudah beberapa kali terjadi. Masyarakat di India dan di Spanyol sudah pernah merasakan dampak dari hujan darah. Sungai dan danau yang menjadi sumber air bersih mereka tercemar dan berubah warna menjadi merah. Fenomena ini cukup merepotkan masyarakat sekitar.

Hujan darah ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Sejumlah peneliti telah menyelidiki bagaimana hujan darah seperti ini bisa terjadi. Teori dari CESS atau Centre for Earth Science Studiesdan setelah mengkaji ulang dengan Basic Light Microscopy peristiwa hujan darah ini terjadi karena adanya partikel spora pada butiran-butiran air hujan tersebut. Air hujan tersebut berwarna merah karena ada kawasan sekitar tempat terjadinya hujan darah yang dipenuhi dengan lumut berjenis Trentepohlia. Perlu diketahui bahwa lumut jenis ini adalah hasil dari simbiosis dengan jamur dan ganggang hijau. Maka dari itu, lumut jenis ini akan tumbuh subur dan melimpah pada musim hujan di cuaca yang lembab.

Sudah jelas dengan asalnya mengapa air hujan ini berwarna merah. Namun di sisi lain kita masih bertanya-tanya lumut atau spora ini bisa naik ke langit. Para peneliti masih meneliti tentang kasus ini. Beberapa peneliti mengatakan bahwa air yang menguap memang sudah jelas berwarna merah karena kandungan spora Trentepohlia dan air yang akan turun juga akan berwarna merah secara otomatis. Air dari hasil hujan darah inipun juga bukan tergolong air yang bisa kita gunakan karena kandungan spora di dalamnya yang tidak baik untuk kesehatan, tetapi tidak membahayakan bagi makhluk hidup.

Dengan semua penelitian kita bisa menyimpulkan bahwa hujan darah ini bukan berasal dari darah, namun sel-sel yang hidup pada air hujan ini adalah sel dari Trentepohlia. Hujan darah atau hujan air berwarna merah bisa saja terjadi jika kadar spora di lingkungan sekitar tinggi terutama di musim hujan. Oleh karena itu tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena peristiwa inipun jarang terjadi di daerah yang bersih.

Milenianto, Felix. "Penyebab Terjadinya Hujan Darah." (diakses pada 11 September 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline