Nama Jerome Polin Sijabat sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Dirinya mulai dikenal lewat beberapa prestasi lomba paduan suara yang ia menangkan semasa SMA, seperti Asia Pacific Choir Game di Manado pada tahun 2013 dan Busan Choral Festival and Competition di Busan, Korea Selatan pada tahun 2015. Tidak hanya sederet prestasinya di bidang non-akademik, ia juga mahir dalam bidang akademik lebih tepatnya pada pelajaran matematika. Hal itu terbukti karena ia dapat meraih beasiswa penuh di jurusan Matematika Waseda University, Jepang.
Lahir di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1998 oleh pasangan Marojahan Sintong Sijabat dan Chrissie Rahmeinsa, anak kedua dari dua bersaudara. Bertepatan dengan krisis moneter 1998, pada saat itu menjadikan Jerome kecil dan keluarga hidup dengan sederhana. Namun kedua orangtua Jerome tidak mau putus asa, demi pendidikan kedua anaknya mereka rela berkorban dan selalu percaya akan rencana Tuhan. Jerome bersekolah di salah satu SD swasta di Surabaya, yaitu di IPH Surabaya dengan menggunakan beasiswa.
Semua berawal ketika Jerome melihat teman-temannya mengikuti bimbingan belajar matematika. Jerome kecil ingin juga merasakan hal yang sama seperti teman sebaya nya, namun orangtua Jerome pada saat itu belum mampu untuk membiayai Jerome di tempat bimbingan belajar tersebut. Akhirnya Jerome belajar matematika sendiri dengan mama nya. Ilmu tersebut lah yang menjadi cikal bakal Jerome yang sekarang. Sejak SD sampai detik ini Jerome sangat gemar mengerjakan soal matematika.
Mendapatkan beasiswa penuh di Jepang, tentunya mengharuskan Jerome untuk bisa berbahasa Jepang. Lima bulan lamanya ia habiskan untuk belajar bahasa Jepang. Setelah dirasa sudah mengerti sedikit bahasa Jepang, ia berkeinginan untuk mencoba hal yang baru. Jerome mengikuti lomba pidato bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh Tokyo Suginami Rotary Club di Jepang. Tidak disangka, ia mendapatkan gelar yuushuu (luar biasa) di perlombaan tersebut.
“Aku belajar untuk jangan takut mencoba sesuatu yang baru, meski kelihatannya sulit sekalipun. Karena kita sebagai manusia tidak ada yang tahu masa depan.” Ucap Jerome saat ia memenangkan lomba pidato bahasa Jepang.
Di sela-sela kesibukannya menjadi seorang mahasiswa di Jepang, ia menyempatkan diri mengisi konten di laman youtube miliknya. Laman youtube tersebut yaitu Nihongo Mantappu, sama seperti jargon yang Jerome sampaikan di setiap intro videonya. Konten yang ia buat antara lain berisi kehidupannya selama menjadi mahasiswa di Jepang, keseruan bersama sahabatnya, menjawab soal matematika dasar hingga sulit, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini pengikutnya di youtube miliknya sudah sampai 6,5 juta orang.
Pada tahun 2019 lalu Jerome menerbitkan buku pertamanya. Berjudul Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa. Buku tersebut berisi tentang perjalanan hidup Jerome dari ia lahir hingga masuk ke Waseda University. Tentunya perjalanan tersebut tidaklah mulus, banyak perjuangan dan pengorbanan yang Jerome lakukan. Buku tersebut juga dikemas rapih dengan sampul yang menarik. Di dalamnya terdapat banyak ilustrasi gambar yang berwarna, sehingga para pembaca tidak merasa bosan ketika membacanya.
Tidak hanya itu saja, kini Jerome dan kakaknya juga merambat ke dunia kuliner. Bisnis makanan serta minuman yang ia punya bernama Menantea. Konsep restoran tersebut menjual berbagai macam minuman teh dengan nama yang cukup unik antara lain yaitu MatemaTEAka, Integral, Mantappu Tea, dan masih banyak lagi. Tidak hanya minuman, Menantea juga menjual beberapa cemilan untuk menemani Anda minum teh. Di usia nya yang masih terbilang sangat muda yaitu 23 tahun, Jerome dapat membuktikan bahwa dirinya sangat layak untuk dijadikan panutan oleh anak muda zaman sekarang.
Sebagai generasi milenial, kita sudah seharusnya mengikuti semangat dan kerja keras yang dimiliki oleh Jerome. Memanfaatkan media sosial sebagai perantara dalam memajukan generasi muda belajar matematika dengan menyenangkan. Jerome hanyalah satu dari ribuan manusia yang sukses dalam meraih mimpinya. Tidak sedikit dari mereka yang berasal dari keluarga sederhana, namun berkat perjuangan serta doa mereka berhasil menggapai cita-citanya. Yang terpenting adalah kita mau berusaha dan belajar, karena pendidikan adalah segalanya. Sudahkah Anda menyiapkan bekal untuk masa depan?
DAFTAR PUSTAKA
Sijabat, J. P. (2019). Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa. Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama.