Sembab, sendu nampak terlihat
"Aku melankolis" Ucapku sembari merapihkan rambut.
Ramai menjulang pusat kesendirian
"Aku melankolis" Ucapku sembari memakai sepatu.
Pantulan cahaya menerpa muka seakan tak peduli alam tertawa
"Aku melankolis" Teriakku sembari menyalakan rokok.
Gemerlap suara maya menjelma seakan saling bersahut.
"Aku melankolis" Teriakku sembari menatap layar gawai.
Terjebak menahan akan dentuman revolusi
"Aku melankolis?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H