Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Cinta oleh: Devan Altop

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nada-nada rindu yang terngingang dibalik hati, merona saat hadir dalam rasa. Lalu meluruh dijiwa-jiwa mencinta, sehingga tercipta perasaan bergelora bersama cinta sesaat Safana baru mengenal lelaki pujaan hatinya di facebook. Matanya berbinar terang, merasakan betapa hatinya tak dapat dibohongi bahwa ia sangat mencintai sepenuh kepolosan hatinya yang paling dalam. Ya ... karena Safana adalah anak yang masih Abg, yang sepertinya ingin menciptakan mimpi-mimpi seperti remaja lainnya.

Kisah cintanya begitu dipenuhi bunga-bunga mawar putih, seperti bidadari yang baru saja turun dari langit. Kecantikannya yang luar biasa, membuat para lelaki banyak yang ingin mendekati,menjadi kekasihnya. Namun, dunia teknologi telah merubahnya dalam sekejap,membuat Safana lebih mengenal pria yang ia cintai di facebook ketimbang dia mengenali lelaki di dunia nyata, karena menurutnya lelaki dunia maya memiliki magnit yang luar biasa dan memiliki kekuatan cinta yang bisa membawa hatinya melayang ke Angkasa.

Jemarinya yang lembut kembali membuka laptop berwarna pink kesayangannya di malam hari yang sunyi,saat ia menyampaikan kerinduannya bersama rindu yang tak tertahankan. Lelaki yang ia puja telah menyambutnya yaitu seorang pengusaha muda di info profilnya.Hal ini yang membuat masa depan Safana semakin jelas jika kelak berumah tangga.Hingga Safana merasa tambatan hatinya telah sesuai dengan impian dan cita-cita.Safana tersenyum, saat chat itu sudah menyala hijau di dinding facebook. Sesuatu yang mebuatnya terbangun dari cahaya-cahaya hati Safana. Dan nyawa-nyawa itu bersatu dalam jaringan internet, yang bisa terus mengungkap isi hatinya lewat  puisi cinta yang diberikan dengan sejuta ketulusan hatinya yang paling indah pada Bara kekasihnya.

“Kuhitung detak nadi ini,”

“Pada malam berdenging,lirih,”

“Menyentuh kalbu,mengerang rasa,”

“Terkulai memujamu, Bara”

“Rindu yang kusimpan, tak pernah lengah menunggumu.”

“Dan aku selalu menyintaimu.”

Untaian katanya melukiskan di dinding hatinya, seyogyanya ini adalah seputih rasa yang membentuk atom-atom cinta. Berjalan dengan membawa keagungan rasa yang berbeda hingga menepi berucap mesra dalam chat pribadinya bersama Bara. Dan tak lama kemudian Bara pun memberikan jawaban puisi cintanya.

“Oh indahnya, deburan rindu itu tersenyum memanggil namaku,”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline