Lihat ke Halaman Asli

Deva Lazuardi Prabantoro

siswa SMAN 28 Jakarta

Fenomena Alam: Petir Vulkanik

Diperbarui: 29 Agustus 2020   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bbc.com

Petir vulkanik adalah fenomena terbentuknya petir/kilat pada proses erupsi gunung berapi. Fenomena ini terjadi pada beberapa erupsi gunung berapi yang memiliki awan vulkanik (kumpulan gas dan abu vulkanik) yang tebal.

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi ? Proses terbentuknya petir vulkanik sebagian kecil berasal dari aktivitas tektonik, namun bukan terbentuk dari aktivitas di dalam perut bumi melainkan pada awan vulkanik atau volcanic plume. Proses terbentuknya petir vulkanik dapat dibagi menjadi 3 tahapan.

Tahapan pertama adalah tahap pembentukan ion atau atom bermuatan. Suhu tinggi gunung berapi dan beragamnya komposisi yang ada di dalam gunung berapi menyebabkan partikel yang keluar tidak netral atau bermuatan. Muatan tersebut dapat berupa muatan postif dan negatif yang terdapat pada awan vulkanis.

Tahap kedua adalah pemisahan muatan postif dan negatif pada jarak tertentu. Setiap atom memiliki perbedaan massa dengan atom lainnya, begitu juga dengan molekul, hal ini penting karena menjadi perbedaan karakteristik dalam atom, seperti contoh jika suatu atom yang massanya kecil diberi energi yang sama untuk partikel yang lebih besar maka partikel tersebut dapat bergerak lebih cepat.

Dan faktor kedua adalah perbedaan temperatur atau suhu, jika suatu partikel yang baru keluar dari gunung berapi pastinya memiliki suhu yang lebih tinggi dari pada partikel yang sudah lama berada di atmosfir.

Kedua faktor tersebut menyebabkan ion memiliki kecepatan yang berbeda satu sama lain, ion yang kecil pastinya memiliki kecepatan yang tinggi sehingga dengan mudah membentuk jarak dengan ion yang lain.

Tahap akhir adalah terjadinya petir karena perbedaan tegangan. Ion-ion yang terpisah pada jarak tertentu menyebabkan terjadinya perbedaan tegangan pada awan vulkanik, ketika perbedaan tegangan sudah mencapai jumlah yang besar, maka yang akan terjadi adalah petir vulkanik.

Demikian itu proses terjadinya fenomena petir vulkanik, beberapa contoh fenomena petir vulkanik adalah erupsi gunung sinabung di Indonesia, erupsi gunung taal di filipina, dan erupsi gunung sakurajima di Jepang.

Fenomena petir vulkanik sangat berpotensi apabila awan vulkanik ketika gunung erupsi dalam jumlah yang besar/tebal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline