Lihat ke Halaman Asli

devalailaa

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Pupuk Bersubsidi Semakin Mahal, Mahasiswa UB Ajak Warga Desa Wonokerto Buat Pupuk Organik Mandiri

Diperbarui: 4 Agustus 2023   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pembuatan Pupuk Organik Oleh MMD-UB 787 Desa Wonokerto

Seiring berjalannya waktu, pupuk bersubsidi dari pemerintah semakin semakin mahal. Hal ini membuat warga Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yang mayoritas bekerja sebagai petani harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pupuk lahannya.  Mengetahui masalah tersebut, sejumlah mahasiswa yang mengikuti program MMD di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam mengadakan sosialisasi dan praktik lapang pembuatan pupuk organik untuk membantu memenuhi kebutuhan pupuk pada Rabu (26/7/2023).

Sosialisasi dan praktik lapang pembuatan pupuk organik dilakukan dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak dan sisa rumah tangga yang banyak ditemukan di sekitar desa, seperti limbah gedebok dan kulit pisang. Pembuatan pupuk organik yang dilakukan tidak hanya membuat pupuk kompos, melainkan juga membuat pupuk organik cair dan teh kompos.

Pupuk organik, baik kompos, POC, dan teh kompos ini dapat memberikan banyak manfaat baik bagi tanah, tanaman, maupun petani sendiri. Dengan menggunakan pupuk organik yang memiliki sifat ramah lingkungan, sehingga tidak akan meninggalkan residu pada tanah dan tanaman yang akan dikonsumsi.

Rizki, selaku Dosen Pembimbing Lapangan menambahkan bahwa Penggunaan pupuk organik juga dapat meningkatkan kualitas tanah secara fisik, kimia dan biologi, meningkatkan kesuburan dan memperkokoh tanaman sehingga dapat berpotensi meningkatkan hasil panen.

"Permasalahan utama bagi petani ya pupuk yang mahal, dengan adanya sosialisasi pembuatan pupuk ini sangat bermanfaat mengingat mayoritas masyarakat desa memiliki ternak yang kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk memupuk ladang karena harga" ujar Arifin, salah satu petani.

Pengolahan limbah peternakan dan sisa rumah tangga menjadi pupuk organik sangat berpotensi yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyakarat, khususnya petani sehingga potensi ini harus terus didukung dan dikembangkan. Deva -Kordes MMD 787 berharap dengan adanya sosialisasi dan praktik lapang pembuatan pupuk organik ini dapat menjadi salah satu solusi bagi petani agar tidak mengandalkan pupuk kimia yang harganya semakin mahal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline