Lihat ke Halaman Asli

Mak

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1. 3 april 26 tahun yang lalu

keheningan sepertiga malam itu terpecah oleh jerit mu dan tangisan sosok tubuh mungil tanpa dosa yang menerjang kehidupan baru. bercucuran keringat dan darah. namun kau tetap tegar. senyum diselah gemuruh sakit tak tertahankan.

2. 26 November 2009 - 18 Desember 2009

sesosok yang dulu gemuk dan gendut itu semakin mengurus saja. lemah tak berdaya. lesu tiada tara. disampingnya duduk wanita tegar dengan setia mengusap dahi yang semakin memucat pasi. menyuap bubur nasi yang tak terasa lagi. menutup selimut kala pagi menanti. darah. lagi dan lagi. darahmu harus dikorbankan untuk sesosok lemah di ranjang itu. meski kau tau dengan resiko membuat penyakit berumur mu kambuh. meradang. membuat badan tak enak makan.

3. kesepuluh ramadhan

Kau masih disini. tersenyum di antara malam nan sunyi. membuatkan sahur untuk ku. tangan halus dan pengorbanan mu untuk ku seakan tak pernah henti. hangat. tetap seperti dulu. ku berharap bisa ada terus disampingmu. untuk ramadhan ini dan disepanjang usiamu. Mak.

<!--[if !mso]> <! st1:*{behavior:url(#ieooui) } -->




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline