Lihat ke Halaman Asli

Pekerjaan, Kepadatan, dan Kriminalitas

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tiap hari, minggu, bulan bahkan tahun, penduduk Indonesia semakin bertambah. Walaupun pemerintah sudah menjalankan program KB. Namun masih ada saja masayarakat yang tidak mau menjalankan bahkan tidak tahu tentang program tersebut. Terutama masyarakat daerah pedesaan yang masih yakin akan kepercayaannya sendiri. Kini penduuduk Indonesia terus, terus dan terus bertambah. Bertambahnya penduduk maka kesempatan kerja pun akan semakin sedikit. Sehingga menyebabkan banyak penduduk desa yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih layak, lebih baik dan lebih menguntungkan dibandingkan di desa.

Kota yang memang sudah padat penduduk, ditambah lagi dengan kedatangan penduduk desa, sehingga menyebabkan penduduk kota kian hari kian membeludak. Harapan yang dibawa dari desa seketika menjadi punah setelah menjalani hidup di kota yang kejam. Kesempatan kerja di kota malah lebih minim dibanding di desa. Tak jarang pula kejamnya kehidupan kota mampu mengancam dan merubah pola hidup masyarakat desa yang hanya bermodalkan tekad pindah ke kota.

Khususnya kota Jakarta. Tujuan urbanisasi terbesar di Indonesia, karena meruoakan pusat negara yang diyakini mampu memberikan kehidupan yang kebih layak. Penduduk asli Jakarta sudah padat, ditambah lagi penduduk yang datang merantau. Kini Jakarta menjadi kota terpadat. Bukan hanya terpadat tapi juga termacet dan terbesar tingkat kriminalitasnya, karena kerasnya hidup yang mengancam.

Pemerintah perlu menanggulangi ini dengan baik, setidaknya mulai memperbaiki dari hal yang terkecil yakni sosialisasi program KB pada masyarakat desa agar menyadari resiko kedepannya. Namun kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat desa atas ketidaktahuan mereka. Kita semua masyarakat Indonesia seharusnya menyadari dengan seksama apa resiko yang terjadi akibat kelakuan kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline