Lihat ke Halaman Asli

Detty Nurwendah

Kepala Sekolah dan Mahasiswi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Memaknai Tema Kelahiran Pancasila

Diperbarui: 1 Juni 2023   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kelahiran Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni hendaknya dapat dimaknai secara mendalam oleh warga negara Indonesia. Dengan mengusung tema Gotong Royong untuk Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global penulis coba mengurai maknanya satu persatu berdasarkan makna leksikal.  

Ada tiga kata kunci yang dapat kita cermati dari tema tersebut yaitu kata gotong royong, peradaban , dan global. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ketiga kata tersebut memiliki arti sebagai berikut : gotong royong ;bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu); peradaban [n] (1) kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin: (2) hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa . Sedangkan global mengandung arti / a 1 secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar:2 bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia. 

Dari ketiga arti kata tersebut dapat uraikan bahwa tema yang diusung dari kelahiran Pancasila tahun ini adalah warga Indonesia dapat bekerja sama untuk membangun kemajuan lahir batin dan pertumbuhan dalam segala aspek yang mendunia.  Sungguh suatu cita-cita yang sangat elok. Sejak zaman dulu negara Indonesia terkenal dengan negara yang selalu bergotong royong misalnya saat membangun rumah, tetangga hajatan, atau siskamling namun hal ini semakin terkikis karena pengaruh negatif dari globalisasi. Tradisi atau budaya daerah yang dulu menjadi ciri khas makin lama semakin pudar. Begitupun dengan sopan santun dan budi bahasa. Dengan mengangkat tema ini diharapkan kita dapat kembali membenahi apa yang menjadi ciri karakter negara Indonesia. 

Sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan tentu saja kita harus dapat mengarahkan siswa agar menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam tema tersebut. Akan lebih sederhana jika guru dapat memberikan contoh nyata atau praktik baik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya siswa membersihkan kelas secara berkelompok sesuai dengan jadwal piket merupakan contoh dari gotong royong, membiasakan ibadah sesuai agamanya masing-masing , tidak berkata kasar atau mengejek teman adalah usaha untuk membangun peradaban, terampil menggunakan teknologi secara bijak merupakan contoh dari pertumbuhan global. Dengan demikian siswa digiring untuk melakukan hal sederhana namun mencerminkan makna kelahiran Pancasila secara nyata.  

Contoh-contoh ini diharapkan dapat membantu siswa memaknai kelahiran pancasila yang tergambar dalam tema yang diusung. Berikan pemahaman yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari sehingga tema kelahiran Pancasila bukan hanya tagline atau sebatas seremonial. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline