Lihat ke Halaman Asli

Ilmu Gizi (Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anemia)

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ILMU GIZI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA

Disusun Oleh: 1). Ade Putra 2). Christmas Warastiko 3). Dewi Woro Astuti 4). Lucas Mahardika Putra 5). Redi Septiawan 6). Romi Febriansyah DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLTEKKES TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN 2010 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karuniaNya, sehingga mendapat petunjuk dan kesabaran dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam semoga Allah SWT curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang diridhoiNya. Makalah ini berisi sedikit pengetahuan tentang kesehatan melalui pembahasan Asuhan Keperawatan pada Pasien Anemia yang nantinya diharap dapat menambah pengetahuan pembaca tentang Ilmu Kesehatan (Keperawatan). Selama pembuatan makalah ini, telah banyak arahan dan petunjuk yang didapat dari dosen pengajar mata kuliah Ilmu Gizi. Namun dalam penulisan makalah ini, mungkin jauh dari apa yang dinamakan sempurna karena masih dalam tahap belajar. Oleh sebab itu, dengan senang hati atas saran dan kritiknya untuk disusun selanjutnya. Demikianlah makalah sederhana ini disusun, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Bandar Lampung, 12 Januari 2010 Penyusun Kelompok 5 DAFTAR ISI Halaman Judul..................................................................................    i Kata Pengantar.................................................................................    ii Daftar Isi...........................................................................................    iii BAB I. PENDAHULUAN...............................................................    1 1.1 Latar Belakang.......................................................................    1 1.2 Tujuan.....................................................................................    1 BAB II. DASAR TEORI.................................................................    3 2.1 Definisi...................................................................................    3 2.2 Etiologi...................................................................................    3 2.3 Klasifikasi...............................................................................    4 2.4 Manifestasi Klinis...................................................................    6 BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN.........................................    7 3.1 Pengkajian..............................................................................    7 3.2 Diagnosa Keperawatan...........................................................    8 3.3 Intervensi dan Implementasi..................................................    10 3.4 Evaluasi..................................................................................    12 BAB IV. PENUTUP........................................................................    13 4.1 Kesimpulan.............................................................................    13 4.2 Saran.......................................................................................    13 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak-anak, remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, dari yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai kelainan hemolitik. Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan laboratorium. Secara fisik penderita tampak pucat, lemah, dan secara laboratorik didapatkan penurunan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dari harga normal. 1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan anemia 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian anemia. b. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab anemia. c. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa-diagnosa yang mungkin muncul pada pasien anemia. d. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan pada pasien dengan anemia. BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif Mansjoer,dkk. 2001) Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah. (Ngastiyah, 1997) 2.2 Etiologi Penyebab anemia antara lain: 1. Perdarahan 2. Kekurangan gizi seperti:  zat besi, vitamin B12, dan asam folat. (Barbara C. Long, 1996 ) 3. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll. 4. Kelainan darah 5. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah. (Arif Mansjoer, 2001) 2.3 Klasifikasi Secara patofisiologi anemia terdiri dari: 1. Penurunan produksi:  anemia defisiensi, anemia aplastik. 2. Peningkatan penghancuran:  anemia karena perdarahan, anemia hemolitik. Secara umum anemia dikelompokan menjadi: 1. Anemia mikrositik hipokrom a. Anemia defisiensi besi Untuk membuat sel darah merah diperlukan zat besi (Fe). Kebutuhan Fe sekitar 20 mg/hari, dan hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 mg, kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Di Indonesia banyak disebabkan oleh infestasi cacing tambang (ankilostomiasis), inipun tidak akan menyebabkan anemia bila tidak disertai malnutrisi. Anemia jenis ini dapat pula disebabkan karena: 1). Diet yang tidak mencukupi 2). Absorpsi yang menurun 3). Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil dan menyusui 4). Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah 5). Hemoglobinuria 6). Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru. b. Anemia penyakit kronik Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenic anemia with reticuloendothelial siderosis. Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi seperti infeksi ginjal, paru ( abses, empiema, dll ). 2. Anemia makrositik a.Anemia Pernisiosa Anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 akibat faktor intrinsik karena gangguan absorsi yang merupakan penyakit herediter autoimun maupun faktor ekstrinsik karena kekurangan asupan vitamin B12. b.Anemia defisiensi asam folat Anemia ini umumnya berhubungan dengan malnutrisi, namun penurunan absorpsi asam folat jarang ditemukan karena absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna. Asam folat terdapat dalam daging, susu, dan daun–daun yang hijau. 3. Anemia karena perdarahan a. Perdarahan akut Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup banyak, sedangkan penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari kemudian. b. Perdarahan kronik Pengeluaran darah biasanya sedikit–sedikit sehingga tidak diketahui pasien. Penyebab yang sering antara lain ulkus peptikum, menometroragi, perdarahan saluran cerna, dan epistaksis. 4. Anemia hemolitik Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah ( normal 120 hari ), baik sementara atau terus menerus. Anemia ini disebabkan karena kelainan membran, kelainan glikolisis, kelainan enzim, ganguan sistem imun, infeksi, hipersplenisme, dan luka bakar. Biasanya pasien ikterus dan splenomegali. 5. Anemia aplastik Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah. Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, toksin, dll. 2.4 Manifestasi Klinis Gejala-gejala umum yang sering dijumpai pada pasien anemia antara lain:  pucat, lemah, cepat lelah, keringat dingin, takikardi, hypotensi, palpitasi. (Barbara C. Long, 1996). Takipnea (saat latihan fisik), perubahan kulit dan mukosa (pada anemia defisiensi Fe).  Anorexia, diare, ikterik sering dijumpai pada pasien anemia pernisiosa (Arif Mansjoer, 2001) E. Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium ditemui: 1. Jumlah Hb lebih rendah dari normal ( 12–14 g/dl ) 2. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% ) 3. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik ) 4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi 5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak ( pada anemia aplastik). BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian 1. Aktifitas / Istirahat a). Keletihan, kelemahan, malaise umum. b). Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja c). Toleransi terhadap latihan rendah. d). Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak 2. Sirkulasi a). Riwayat kehilangan darah kronis, b). Riwayat endokarditis infektif kronis. c). Palpitasi. 3. Integritas ego a). Keyakinan agama atau budaya mempengaruhi pemilihan pengobatan, misalnya:  penolakan tranfusi darah. 4. Eliminasi a). Riwayat pielonenepritis, gagal ginjal. b). Flatulen, sindrom malabsobsi. c). Hematemesi, melana. d). Diare atau konstipasi 5. Makanan / cairan a). Nafsu makan menurun b). Mual/ muntah c). Berat badan menurun 6. Nyeri / kenyamanan a). Lokasi nyeri  terutama di daerah abdomen dan kepala. 7. Pernapasan a). Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifitas 8. Seksualitas a). Perubahan menstuasi misalnya menoragia, amenore b). Menurunnya fungsi seksual c). Impotent 3.2 Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen / nutrisi ke sel. Ditandai dengan: a). Palpitasi, b). kulit pucat, membrane mukosa kering, kuku dan rambut rapuh, c). ekstremitas dingin d). perubahan tekanan darah, pengisian kapiler lambat e). ketidakmampuan berkonsentrasi, disorientasi Tujuan:  menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat 2. Intoleran aktifitas  berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen Ditandai dengan: a). Kelemahan dan kelelahan b). Mengeluh penurunan aktifitas /latihan c). Lebih banyak memerlukan istirahat /tidur d). Palpitasi,takikardi, peningkatan tekanan darah, Tujuan:  terjadi peningkatan toleransi aktifitas. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna, absorbsi makanan Ditandai dengan: a). Penurunan berat badan normal b). Penurunan turgor kulit, perubahan mukosa mulut. c). Nafsu makan menurun, mual d). Kehilangan tonus otot Tujuan:  kebutuhan nutrisi terpenuhi yang dikuti dengan peningkatan berat badan. 4. Konstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan jumlah makanan, perubahan proses pencernaan , efek samping penggunaan obat Ditandai dengan : a). Adanya perubahan pada frekuensi, karakteristik, dan jumlah feses b). Mual, muntah, penurunan nafsu makan c). Nyeri abdomen d). Ganguan peristaltic Tujuan:  pola eliminasi normal sesuai dengan fungsinya 5. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan pertahanan skunder yang tidak adekuat. Ditandai dengan  tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda dan gejala- gejala yang membuat diagnosa actual Tujuan: terjadi  penurunan resiko infeksi 3.3 Intervensi dan Implementasi Diagnosa 1 1. Kaji tanda-tanda vital, warna kulit, membrane mukosa, dasar kuku 2. Beri posisi semi fowler 3. Kaji  nyeri dan adanya palpitasi 4. Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh pasien 5. Hindari penggunaan penghangat atau air panas Kolaborasi: 1. Monitor pemeriksaan laboratorium misal Hb/Ht dan jumlah SDM 2. Berikan SDM darah lengkap /pocket 3. Berikan O2 tambahan sesuai dengan indikasi Diagnosa 2 1. Kaji kemampuan aktifitas pasien 2. Kaji tanda-tanda vital saat melakukan aktifitas 3. Bantu kebutuhan aktifitas pasien jika diperlukan 4. Anjurkan kepada pasien untuk menghentikan aktifitas jika terjadi palpitasi 5. Gunakan tehnik penghematan energi misalnya mandi dengan duduk. Diagnosa 3. 1. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai 2. Observasi  dan catat masukan makanan pasien 3. Timbang berat badan tiap hari 4. Berikan makanan sedikit dan frekuensi yang sering 5. Observasi mual, muntah , flatus dan gejala lain yang   berhubungan 6. Bantu dan berikan hygiene mulut yang baik Kolaborasi: 1. Konsul pada ahli gizi 2. Berikan obat sesuai dengan indikasi misalnya: vitamin dan mineral suplemen. 3. Berikan suplemen nutrisi Diagnosa 4 1. Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi  dan jumlah. 2. Kaji bunyi usus 3. Beri cairan 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung 4. Hindari makan yang berbentuk gas 5. Kaji kondisi kulit perianal Kolaborasi 1. Konsul ahli gizi untuk pemberian diit seimbang 2. Beri laksatif 3. Beri obat anti diare Diagnosa 5. 1. Tingkatkan cuci tangan dengan baik 2. Pertahan kan tehnik aseptik ketat pada setiap tindakan 3. Bantu perawatan kulit perianal dan oral dengan cermat 4. Batasi pengunjung Kolaborasi 1. Ambil spesemen untuk kultur 2. Berikan antiseptic topikak, antibiotic sistemik. 3.4 Evaluasi Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999:  28). Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah: a). Infeksi tidak terjadi. b). Kebutuhan nutrisi terpenuhi. c). Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas. d). Peningkatan perfusi jaringan. e). Dapat mempertahankan integritas kulit. f). Membuat/kembali pola normal dari fungsi usus. g). Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana pengobatan. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Anemia sering di jumpai di masyarakat dan mudah di kenali (di diagnosa ). Tanda dan gejalanya beragam, seperti pucat, lemah, maul,dll. Pendiagnosaan anemia dapat di tunjang dengan pemeriksaan laborat yakni adanya penurunan kadar Hb. 4.2 Saran Sebagai perawat kita harus mampu mengenali tanda–tanda anemia dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan anemia secara benar. DAFTAR PUSTAKA <http://www.docstoc.com/docs/6600656/Askep-Anemia> [diakses 12 Januari 2010]. <http://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/07/askep-anemia.html> [diakses 12 Januari 2010].




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline