Yogyakarta -- Dua guru Bahasa Inggris MTsN 3 Sleman Deti Prasetyaningrum, S.Pd dan Muflikhatun Ni'mah, S.Pd mengikuti Workshop yang diadakan oleh TEFLIN. TEFLIN adalah The Association for the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia semacam asosiasi pengajar Bahasa Inggris di Indonesia. Tiap tahunnya TEFLIN mengadakan konferensi yang berbentuk seminar dan tahun ini bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta pada Jumat (27/10/2023). Peserta workshop dibatasi 27 guru Bahasa Inggris di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tema workshop adalah Emancipated Learning : Strategies and Assesments. Dalam workshop tersebut menghadirkan 5 pembicara yaitu Prof. Nunung Suryati dari Universitas Negeri Malang, Dr. Utari Praba Astuti dari Universitas Negeri Malang, Sri Andreani, M.Ed. dari Universitas Negeri Malang, Ella Wulandari, Ph.D. (Cand.) dari Universitas Negeri Yogyakarta, dan Dr. Dwiyani Pratiwi dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Input sumber gambar
Prof. Nunung Suryati membawakan materi tentang Differentiate Learning. "Differentiation involves teaching in different ways to different students in the classroom based on their individual needs. There are 4 ways to differentiate instruction; varying the content, varying the learning process, varying the assessment, and varying the learning environment," paparnya.
Ella Wulandari, Ph.D. (Cand.) menyampaikan materi tentang Classroom Strategies for Differentiated Assessment. "Differentiating complexity and grouping requires good class management skills to ensure students are on task and finish given activities," jelasnya.
Deti mengungkapkan workshop TEFLIN ini sangat bermanfaat untuk guru Bahasa Inggris. "Banyak ilmu yang dibagikan terutama dalam Diferensiasi Pembelajaran dan Diferensiasi Penilaian dalam Kurikulum Merdeka yang sangat bermanfaat untuk kami guru Bahasa Inggris," ungkapnya. (dee)
