Lihat ke Halaman Asli

Detha Arya Tifada

TERVERIFIKASI

Content Writer

Kafe Ini Mengenalkan Tradisi "Afternoon Tea" ala Britania Raya

Diperbarui: 22 Desember 2016   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kenyaman Bradley's sudah tampak sejak awal/ dethazyo

Setiap negara memiliki tradisi nge-teh atau minum teh masing-masing, di Indonesia misalkan, tradisi menyeduh & menikmati secangkir teh biasanya dilakukan di pagi hari, itupun lengkap dipadu dengan pisang goreng ataupun ubi rebus. Berbeda hal ketika mencoba mengenali tradisi minum teh ala bangsawan inggris yang dikenal dengan sebutan afternoon tea.

Biasanya tradisi ini digelar saat jarum jam menunjuk pukul 3 – 4 sore, itupun dipadu lengkap dengan seperangkat makanan kecil mulai dari cookies, pie & kue tart berukuran kecil. Peralatan yang digunakan pun tak sembarang, unsur serba cantik harus menjadi pedoman utama, guna menunjang tradisi yang telah dikenal sejak tahun 1800-an di Inggris, dengan merujuk pada Kebiasaan dari seorang putri bangsawan bergelar Duchess of Bedford.

Zaman sudah jauh berubah, kini siapa saja bisa menikmati secangkir tea tanpa harus memiliki gelar bangsawan terlebih dahulu. Apalagi ragam jenis teh bisa dengan mudah didapat hanya dengan bertandang ke pusat perbelanjaan atau minimarket. Tapi satu hal, menyeduh teh dirumah takkan bisa senyaman menyeruput teh di Bradley’s British Tea House yang menawarkan kenyamanan, kemewahan dan ketenangan afternoon tea ala negeri Britania Raya.

Bradley's British tea house/ dethazyo

tempat duduk yang nyaman/ dethazyo

suasana yang nyaman/ dethazyo

Letaknya yang berada di Kawasan Senopati, Jakarta Selatan, membuat tempat ini begitu stategis untuk didatangi sepulang kerja.Stres karena problema pekerjaan, dijamin hilang kala seduhan andalan dari Bradley’s berupa teh Nayara (teh putih) menjadi pilihan utama. Jika kurang menyukai teh putih yang notabene tak berwarna kental dan ringan karena kandungan kafein yang relatif sedikit, teh lainnya pun dapat dipilih sesuai selera semisal Malabar Black, Oolong Tea, Fusion Tea, English Breakfast Tea, Earl Grey Teadan lain-lainnya.

Apapun teh yang nantinya menjadi pilihan, semuanya akan disajikan dengan teapotdan cangkir bernuansa cantik dan unik, seperti yang banyak terlihat pada Tea House di Inggris. Tenang saja jika kurang menyukai rasa pahit dari teh, ditempat ini pun telah disediakan 3 jenis pemanis, mulai dari gula pasir, gula cair dan madu. Namun, untuk menjangkau seluruh manfaat yang terkandung dalam secangkir teh, rasa pahit mau tak mau menjadi pilihan.

menyeduh nayara white tea/ dethazyo

matcha green latte/ dethazyo

tea pot yang cantik/ dethazyo

Harga untuk tiap seduhan tea lengkap (tea pot, cangkir, dan pemanis) berada dikisaran Rp. 48.000 – 68.000. harga yang pantas dibayarkan guna menyerap seluruh keunikan sekaligus kenyamanan dari tradisi afternoon tea yang mulai tenar belakangan ini.

Untuk melangkapi tradisi tersebut, pastinya membutuhkan cemilan atau makanan ringan yang pas, guna bersanding dengan nikmatnya aroma daun teh pilihan. Kerennya, disini telah tersedia 3 jenis set menu, set menu satu (Scone, Egg Salad Sandwich, Garlic Shrimp with zucchini, Victorian Sponge Cake, & Fruit Tarlet), Set Menu dua (Scone, Tuna Melt Sandwich, Potato Pancakes, Toffe Date Pudding, & Chocolate Salted Caramel), dan terakhir, set menu tiga (Scone, Scramble Egg With Smoke Salmon, Quince Loraine, , Tree Leches, & Raspberry Tart).

nampan susun tiga, set menu 1/ dethazyo

fruit tarlet yang menggoda/ dethazyo

mari makan/ dethazyo

Ketiga set menu tersebut dibandrol dengan harga Rp. 150.000 – 215.000, semuanya disusun rapi di nampan susun tiga atau three tier. Adanya set menu sangat membantu bagi sebagian orang yang sering berucap ‘terserah, apa saja, atau ikut kamu’ kala memesan makanan. Anggap Anda sedang ber-gambling, jadi tak perlu tahu bagaimana penampilannya, cukup ucap set menu 1,2 atau 3.

berpose didepan bradley's/ dethazyo

Bagi diri pribadi, pilihan jatuh pada set menu 1, dipadu dengan nikmatnya secangkir teh Nayara yang masih hangat. Suasana yang nyaman, kursi yang empuk, serta musik yang medayu-dayu dapat merangsang obrolan-obrolan menarik muncul ke permukaan. Layaknya menikmati kopi yang disinyalir bagai pelumas obrolan, teh pun begitu adanya, tak hanya berupa pelumas, namun dapat dikatakan sebagai bahan bakar bagi ragam obrolan. Hal ini seperti yang diungkap oleh Eric Weiner dalam bukunya yang berjudul "The Geography of Genius", Kopi membuatku berpikir lebih cepat, tapi teh membuatku berpikir lebih dalam.’ Keren kan?

More Info:

Bradley’s British Tea House
 Jl. Kertanegara No. 72, Senopati, Jakarta Selatan
 Buka- Tutup: 14:00 – 22:00




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline