[caption id="attachment_123615" align="alignleft" width="300" caption="album kompilasi pulihkan indonesia"][/caption] Masihkah anda mengingat lagu “Heal the world” rekaan sang legenda music pop Michael Jackson? Jika iya. Maka anda tidak memungkiri bahwa lagu ini memiliki kritikan serta makna yang mendalam terkait kondisi masyarakat dan lingkungannya. Kritikan yang terekam seperti banyaknya kesenjangan kesenjangan sosial antara satu dengan yang lain, perbedaan ras, suku dan agama. Tidak lupa yang menjadi point penting dari lagu ini menggambarkan bagaimana manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab hanya dapat mengekploitasi sumber daya alam tanpa diimbangi dengan sikap merawat dan menjaga.
Jika kita merefleksikan dengan keadaan lingkungan hidup kini, tentu hal ini sudah lumrah terjadi. Ekploitasi SDA yang menjamur hingga ke timur Indonesia, masyarakat adat yang berkonflik dengan inverstor, hingga keuntungan yang tidak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan. Sudah jelas MJ (sapaan Michael Jackson) begitu perduli dengan hal tersebut walau hanya lewat lagu. Tetapi jika kita berbicara dampak yang ditimbulkan dari lagu MJ tersebut, semua orang akan sepakat bahwa sebuah lagu dapat membuat kita berpikir sejenak bagaimana kondisi lingkungan hidup, serta apa langkah yang akan kita buat untuk mengobati luka yang diderita lingkungan kita selama ini.
Beda MJ, Beda juga dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Tidak hanya melalui satu lagu. WALHI menggagas sebuah terobosan baru dengan membuat “Album Kompilasi Musik Pulihkan Indonesia” dengan bekerjasama dengan seniman dan seniwati yang tergabung dalam gerakan Pulihkan Indonesia. Melanie Subono, Tony Q Rastafara, Sujiwo Tedjo, Frangky Sahilatuhua (alm), Fadly & Rindra Padi (Ring Of Fire), Tendonstar, dan masih banyak lagi yang turut serta dalam project album kompilasi Pulihkan Indonesia.
Suracman Ponco, Staff Penggalangan Sumber Daya WALHI, mengatakan album ini didedikasikan dalam rangka memperjuangkan hak-hak kehidupan rakyat atas lingkungan. Selain sebagai alat menggalang dukungan public lebih luas untuk lingkungan hidup. Album ini sebagai salah satu media komunikasi antara WALHI dan msyarakat Indonesia dengan tujuan terbangun kebersamaan dalam memperjuangkan keselamatan lingkungan.
“media ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara pejuang lingkungan yang bekerja setiap hari dengan masyarakat Indonesia yang merupakan pemilik negeri ini” tutur pria yang akrab disapa Ponco.
Jika kita bertanya bagaimana dan dimana kita mendapatkan album kompilasi Pulihkan Indonesia? “selama tiga minggu kedepan, tepatnya 4 s/d 24 agustus 2011, WALHI akan ada di lantai 3A Plaza Semanggi. Tidak hanya Album Kompilasi, berbagai informasi tentang potret pengelolaan sumber daya alam yang paling mutakhir tersaji disana. Kalau teman-teman mau berkunjung kami akan dengan senang hati membantu” Ika Septya Rini, Manager Penggalangan Sumber Daya WALHI, ditengah-tengah acara Buka Puasa dikawasan Mampang Prapatan, Jaksel.
Semoga dengan album kompilasi ini semakin banyak individu-individu yang menyatakan dirinya peduli terhadap lingkungan. Aminnn
Ketika bumi ini tak layak dihuni
Ketika udara tak lagi menjadi bersih
Pohon-pohon merangkas
Air berganti tangis
Pulihkan bumi kita
Jaga dan cintailah
Na na na na pulihkan Indonesia
Na na na na pulihkan Indonesia (Iqbal Coffe- Pulihkan Indonesia)
Sumber Foto: www.walhi.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H