Lihat ke Halaman Asli

Detha Arya Tifada

TERVERIFIKASI

Content Writer

Wisata Sampah ala Ciliwung (Gerakan Ciliwung Bersih)

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Sungai adalah wajah suatu bangsa, dimana bangsa yang baik sungainya bersih dan mampu menunjang masyarakat sekitar. Maka pemulihan sungai adalah agenda pokok bagi kemakmuran masyarakat. (M. Islah)*"

Perlu daya serta upaya yang besar bilamana kita memiliki cita-cita serta impian untuk membuat sungai-sungai khususnya sungai Ciliwung untuk dapat bersih, serta dapat menunjang masyarakat sepanjang daerah aliran sungai (DAS). Tetapi jika hanya angan-angan semata tentu akan sangat percuma. Menuntut agar pemerintah lebih peduli terhadap sungai telah semakin menjamur. Mudah ditebak, hasilnya tidak maksimal.

Tidak penting melalui cara apapun, ide besar maupun ide kecil jika memiliki dampak yang signifikan secara pasti dapat membuat suatu perubahan meskipun kadarnya hanya skala kecil. Oleh karena itu, Dalam rangkaian kegiatan hari air dunia (HAD) XIX. Kementerian Pekerjaan Umum bekerjasama dengan LSM lingkungan, beberapa perguruan tinggi serta masyarakat, mengadakan kegiatan bersih sungai dengan mengumpulkan sampah sungai Ciliwung sepanjang 2 km di Jakarta. (7/5/2011).

Peserta yang terdiri dari 4 kelurahan yang dilalui sungai ciliwung seperti kelurahan Cawang, kelurahan Rajawati, kelurahan Pengadegan dan kelurahan Cikoko. Selain 4 kelurahan tadi, juga ada peserta dari beberapa perguruan tinggi dan yang terakhir kami dari Green Student Movement (GSM) WALHI Jakarta. Dengan total peserta 30 orang dibagi dalam 6 perahu yang masing-masing perahu ditemani oleh team rescue. Mengambil posisi start yang dimulai dari Kalibata dan finish di MT. Hariono, Cawang.

Suatu hal yang menambah serunya event ini dikarenakan bersih-bersih ciliwung ini dilombakan. Tiap tim dengan mengumpulkan sampah dengan banyak dari berbagai macam jenis sampah akan keluar menjadi pemenang. Tentu saja hal itu tidak mudah. Butuh keberanian yang lebih dalam hal berkotor-kotor ria serta anti terhadap bau-bauan sampah yang semerbak.

GSM yang terdiri dari 4 orang pemuda yaitu Detha Arya Tifada, M. Agung Prabowo, Arif Rachman Hakim, serta Walter. Dengan senang hati akan menuturkan apa yang mereka dapatkan dari event bersih sungai Ciliwung ini. Berikut penuturan mereka.

Sulit ataukah Mudah Membersihkan Sungai?

Menurut Muhammad Agung Prabowo, mahasiswa sekaligus tim dari Green Student Movement. Sebenarnya tidak sulit untuk membersihkan sungai, akan tetapi hal yang sulit terletak pada memulai dan menjadikan kebersihan itu sebagai budaya di negeri kita.

“Apalagi kita sebagai pemuda yang harusnya memiliki keinginan lebih untuk berkontribusi kepada bangsa, termasuk bersih-bersih Ciliwung contoh kecilnya.” Tambah Agung.

Pemuda sekaligus agent perubahan memang harus dapat berkontribusi kepada bangsa. Jika mereka hanya dapat berdiam diri dirumah sambil menonton film kesayangan seperti Spongebob atau Cinta Fitri tanpa melakukan sesuatu yang berarti buat bangsa. Silahkan kembali berkaca dan bertanya “apakah kita layak disebut Agent of Change?

Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Ala Ciliwung

Melihat bagaimana eksotisnya sampah-sampah seperti plastic, kain, kasus hingga bak mandi rusak pun tersedia ditempat itu. Di tambah lagi banyak makanan basi dibuang langsung ke sungai. Bisa jadi akan ada plang nama “restoran cepat saji ala ciliwung.”

Ciliwung seakan menjadi sebuah TPS bagi warga disekitar bantaran kali. sampah rumah tangga dibuang langsung ke sungai. Kami tidak menyalahkan mereka sepunuhnya. Hal tersebut bisa terjadi karena banyak faktor, entah karena kurang sosialisasi atau hal lainnya.

Kami berterima kasih sekali sekali karena telah diberi kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam event ini. Meskipun tidak semua sampah kami dapat kumpulkan. Paling tidak melalui event ini kami tersadar bahwa sungai harus menjadi suatu perhatian khusus buat kita.

Kita dapat bayangkan jika sungai kita bersih, disamping sungai dapat menghasilkan oksigen, sungai dapat berfungsi ekonomi, social dan budaya. Tidak hanya itu sungai juga dapat berfungsi ekologi karena tidak hanya dapat menghidupi manusia tetapi dapat menghidupi ekologi sepanjang DAS tersebut.

Hikmah dibalik Sampah

Sampah-sampah yang kami kumpulkan sepanjang jarak 2 km. Termasuk kain, daun, plastik dan lain-lain. Total kami mengumpulkan sampai tidak kurang dari 6 karung. Ditambah kasur dan bak mandi yang beratnya minta ampun.

Lalu tiba lah pada saat yang ditunggu-tunggu yaitu pada saat pengunguman pemenang. Tidak di sangka-sangka kami mendapatkan juara 3 serta tim dengan sampah paling komplit menurut panitia. Dengan ini kami membuktikan bahwa memfokuskan diri pada suatu hal terlebih lagi dalam bidang lingkungan hidup niscaya akan membawakan hasil.

Meskipun sudah kotor, bau dan lelah kami tidak lantas ingin berhenti sampai sini saja. Kedepannya kami ingin melakukan aktivitas ini lagi tetapi dengan konten yang berbeda. Tentunya yang tidak jauh dengan khas generasi muda. So, mari menjaga sungai untuk hari ini, esok dan masa depan.

* penyataan tersebut disampaikan pada diskusi ringan di WALHI Jakarta

[caption id="attachment_108521" align="aligncenter" width="616" caption="bersih sungai ciliwung"][/caption]

Sumber Foto: Dok Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline