Lihat ke Halaman Asli

Detha Arya Tifada

TERVERIFIKASI

Content Writer

Lawan Budaya Bungkam di Sekolah

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12986299321817773634

[caption id="attachment_91939" align="alignright" width="300" caption="http://diarilolita.blogspot.com"][/caption] Ada yang mengganjal dihati saya sampai saat ini. Disetiap sesi didiskusi didalam kelas ataupun diskusi antar siswa dengan guru terlihat banyak siswa yang seakan-seakan sepaham dengan temannya yang mengeluarkan pendapat duluan. Disini saya sangat merasa aneh. hanya segelintir siswa saja yang berani bebas mengeluarkan pendapat dan yang lainnya bagai kerbau dicolok hidungnya mendukung pendapat tersebut tanpa suatu alasan yang dapat memperkuatkan pendapat teman-temannya.

Jika kita mencoba menggali intelektual seseorang. kita akan mengetahui bahwasanya setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, apalagi dalam berpendapat. Berbincang santai contohnya. Dari bincang-bincang itu kita akan mengetahui bahwa mereka memiliki berbagai macam gagasan. Tapi masalahnya kenapa gagasan mereka tidak pernah mau mereka tuangkan dalam forum diskusi. Sungguh anehkan?

Apa penyebab yang membuat mereka bungkam seribu bahasa? Apa hal yang mengganjal dihati mereka sehingga tidak berani mengeluarkan pendapat? Karena takut diolok oleh teman, takut salah, takut nilai menjadi jelek bahkan takut meyuarakan apa gagasan mereka, serta masih banyak lagi alasan-alasan lainnya yang membuat mereka bungkam.

Ini era demokrasi men. Bukan zamannya lagi pakai takut-takut untuk mengeluarkan pendapat. Tidak ada yang bakal sakit hati juga pada umur segitu untuk dapat vocal menyuarakan pendapat. Apalagi kalau pendapat tersebut bernilai positif. Sekarang bukan zamannya untuk mengamalkan pepatah “diam itu emas.” Saya sendiri tergelitik mendengar pepatah tersebut, yang ada malah diam itu bungkam. Eitz salah diam itu bodoh. Bodoh karena tidak berani menyuarakan apa yang ada dihati mereka. Jangan bermimpi suara kita akan didengar kalau kita hanya bisa bungkam.

Mencoba, mencoba dan mencoba akan menjadi jawaban kedepan untuk para siswa-siswa menghadapi adrenaline diskusi serta mengkritisi apa yang menjadi masalah dilingkungan sekolahan. Sehingga nanti tidak aneh lagi jika telah menginjakkan kaki didunia perkuliahan. Kalau tidak dicoba kapan kita bisa mengenal apa yang menjadi bakat kita kedepan? Tidak ada orang yang mengklaim bahwa keberanian menyuarakan pendapat itu datang dengan sendirinya, tentunya hal itu adalah buah dari keberanian ingin mencoba sesuatu yang baru dalam dunia persekolahan. Seiapa tahu saja diantara kita ada yang menjadi salah satu pemimpin nantinya. Aminn

Hari gini masih bungkam? Capee dehh!!!

Detha Arya Tifada

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline