Lihat ke Halaman Asli

Detha Arya Tifada

TERVERIFIKASI

Content Writer

Ten2Five: Dari Tema Percintaan Hingga Cinta Tanah Air

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12910471061760240676

Ten2Five Band

Penyanyi atau grup band bergenre pop yang membawa lagu-lagu bertema cinta tanah air sudah biasa akhir-akhir ini, tapi apakah ada band yang hampir seluruh lirik lagunya berbahasa inggris menunjukkan semangat nasionalismenya dengan menyanyikan lagu-lagu daerah sebagai bukti cinta tanah air. Apakah mungkin bisa? Jawabannya yes, of course “imposible is nothing in the world”. Tapi hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan karena banyak kerikil-kerikil kecil yang menghadang di setiap langkah.

Penasaran dengan grup music tersebut? Jika iya, penulis akan membawa anda ke ulasan sejarah terbentuknya band ini. Band tersebut bernama Ten2five, nama band itu sendiri di dapatkan karena para personilnya telah sepakat, tiap sabtu jam 10 pagi sampai jam 5 sore adalah jadwal latihan ngeband, makanya jadilah Ten2five. Awalnya pada tahun 1998, di Perth, Western Australia Arief dan Robin, yang saat itu kuliah, iseng untuk bermain musik. Mereka lalu mulai mencari teman tambahan dan akhirnya mengajak Poltak dan Lea, juga temannya kuliah di Perth bergabung dalam satu band. Meski awalnya mereka berasal dari aliran musik berbeda, namun mereka sepakat untuk bermain di ranah pop, dengan sedikit sentuhan jazz. Setelah pulang ke tanah air, mereka tetap bermain bersama. Namun akhirnya Lea mengundurkan diri karena sibuk bekerja. Atas saran seorang teman, mereka merekrut Imel di tahun 2001, yang saat itu masih berkuliah. Imel pun mengajak Didit bergabung. Mereka mulai berkarier secara profesional setelah menjadi pemenang band di radio Mustang Jakarta tahun 2003 dan memulai debut sebagai band profesional tahun 2004 setelah direkrut oleh Explosive record dan merilis album yang diberi titel I Will Fly pada tanggal 16 April 2004. Tak butuh waktu lama, pada tanggal 1 September 2004, ten2five menerima Golden Award setelah berhasil menjual 75 ribu keping kaset dan 17 ribu keeping CD.

Bermodal prestasi tersebut, Ten2five mendapat kepercayaan untuk mengisi soundtrack film Me vs High heels(2005). Tidak hanya sebatas soundtrack belaka, meraka juga tampil sebagai cameo dalam film remaja itu.

Fasih berbahasa Inggris lah yang membuat ten2five membidik pasar Internasional dengan merilis album A Brand New Day(2006), meski sang gitaris mengundurkan diri pada akhir 2005, tidak membuat para personil lainnya down, hal itu di buktikan Ten2five dengan merilis album ketiga bertajuk “3” pada akhir September 2007. Lagu berbahasa Indonesia, "Hanya Untukmu" dipilih sebagai jagoan dan juga ditetapkan sebagai original soundtrack film Medley yang dibintangi Yossy Mokalu dan Rachel Maryam. Tidak puas dengan lagu berbahasa inggris saja, mereka juga menyelipkan satu lagu berbahasa Jepang, "Eien No Ai" di antara 14 lagu dalam track listnya. Lagu itu pula yang berhasil memikat NHK � radio Jepang bertandang untuk meminta wawancara. Salah satu lagu dalam album ini, "Aku Ada Rahasia" juga menginspirasi Yenni Hardiwidjaya untuk menulis novel berdasarkan lagu tersebut.

Prestasi-prestasi yang mereka dapatkan dalam bermusik tidak membuat mereka lupa akan tanah airnya, oleh karena itu mereka me're-arrange' beberapa lagu daerah sehingga muncul album ke 4 mereka yang bertajuk “I Love Indonesia” pada November 2010 serta dibarengi dengan penambahan personil baru yaitu Teguh (keyboard) dan Udin (gitar).

Dalam sebuah wawancara di media-media, Ketika ditanyakan: kenapa “I Love Indonesia”, ten2five? Kenapa tidak bikin lagi lagu mendayu-dayu khas kalian, lagu cinta ala “You” atau “I Will Fly” yang fenomenal? Mereka menjawab, “Karena kami lihat semakin lama orang makin melupakan lagu-lagu daerah Indonesia, sementara kami tak rela lagu ini diaku negara lain. Juga karena kami ingin menularkan kecintaan budaya kita kepada Lovers (itu sebutan fans mereka) & adik-adik kita yang masih kecil”. Terbukti, tak sampai album mereka diluncurkan, “Lir Ilir” dkk sangat menular dan membuat orang-orang ingin menyanyikannya kembali.

Ide mereka tersebut membawa lagu daerah sangat mendapat respon dari masyarakat, terbukti Kalau akhir-akhir ini cukup banyak orang yang nyanyiin lagu daerah, bisa jadi itu karena ten2five sedang giat mempromosikan album terbaru mereka, “I Love Indonesia” dengan lagu-lagu seperti lir ilir, kincir-kincir, rasa sayange, ayam den lapeh, tokecang, angin mamiri, cik-cik periook dan anju ahu. Tentunya dengan keberanian sang vokalis berekplorasi menyesuaikan karakter vokal dengan tema lagu.

Kunci sukses band ini yaitu karena Kebanyakan lagu Ten2five dapat di terima oleh masyarakat secara umum khususnya di Ibu kota, karena lagunya yang easy listening lagu-lagu mereka banyak di bawakan di penyanyi lainnya sangat cocok di bawakan di acara-acara formal hingga café and bar. Meskipun band ini tak setenar band-band yang mengusung lagu bergendre melayu yang hampir seluruh element masyarakat menyukai lagu mereka. Tetapi dengan realese-nya album “I Love Indonesia” ini, tidak ada salahnya jika kita berpendapat bahwa ten2five selangkah lebih maju daripada band-band dalam negeri lainnya saat ini atas keberaniannya memperkenalkan kembali lagu-lagu daerah.

Salute For Ten2Five

Referensi:

Ten2five Official Website. http://www.ten2fiveband.com

1291047170764842918

Album pertama Ten2Five

12910473141393046279

mengisi soundtrack film Me vs High heels

1291047400955403669

album ke-2 Ten2Five

1291047460572990543

Album ke-3 Ten2Five

1291048073487554105

album ke-4 Ten2Five

Sumber Gambar: ten2five official website

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline