Lihat ke Halaman Asli

Suka Cita di Desember; Healing

Diperbarui: 19 Desember 2020   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya lebih suka menyambut Akhir Tahun, daripada menyambut Tahun Baru Januari meski hanya berbeda hari. Ada rasa unik tersendiri menutup akhir tahun dengan Introspeksi diri, hingga merayakan Natal dengan cara lebih sederhana dan lebih sakral. Tidak hanya Hari Natal, pada Desember pula perayaan Hari Ibu dan Hari Lahir Bapak saya; selalu berusaha menciptakan kenangan tersendiri di akhir tahun, selalu ada harapan dan usaha untuk suatu kebahagiaan.

Bahagia memang pilihan, kebahagiaan adalah Seni; bahkan kedukaan adalah SeniApakah anda memiliki cara untuk membuat semua yang terjadi dalam hidup menjadi Karya Seni yang indah versi diri sendiri ? Yukkk melukis diatas kanvas masing-masing dengan sepenuh hati, hati yang lapang akan menumbuhkan Seni terbaik meski ditemani derai airmata. Wajar, karena manusia diciptakan dari tanah; maka tanah yang gersang perlu proses digemburkan dengan segala cara, agar dapat menjadi bermanfaat dan menjadi ladang yang berbuah lebat. Benih-benih yang dihasilkan pun dapat dibagikan kepada yang membutuhkan. Ya, Ladang itu adalah tempat menuai banyak Ilmu Tuhan.

Dibalik kekhawatiran ditengah pandemi, tahun ini adalah tahun pemurnian diri. Tahun ini adalah proses penyerahan diri. Tahun ini seperti lahir kembali dibalik segala hal yang terjadi. Tuhan menunjukkan segala Kuasa-Nya, pembelajaran cinta kasih yang tidak terbatas ruang dan waktu.

Berbagi adalah salah satu kegiatan yang dapat membuat diri lebih bahagia. Setiap saat, setiap waktu; apalagi di hari-hari tertentu. Banyak hal yang dapat kita lakukan, banyak hal yang dapat kita bagikan. Seperti sapa dan senyuman kepada sesama manusia tanpa pandang bulu, sudah menjadi hal baik yang dapat kita lakukan. Selain itu, kita perlu membiasakan diri untuk meminta maaf dan memaafkan diri sendiri juga orang lain; karena jiwa kita butuh Tenang, agar jiwa kita mudah menerima Berkah Tuhan. Tentunya, selalu damai agar kita dijauhkan dari penyakit hati. "Apa yang kau tabur, pasti kau tuai"

Pandemi tidak mengurangi makna-makna apa yang tertanam dalam hati, Pandemi tidak menghalangi Berkah Tuhan yang selalu menyelimuti. Dibalik kesulitan, pasti ada pintu penyelesaian. Apapun hasil penyelesaiannya, percayalah itu adalah Terbaik bagi-Nya.

Cinta Kasih akan selalu tumbuh dalam diri, selama kita selalu berada di dalam Jalan-Nya.
Kebaikan akan selalu menemani, selama kita mau memilih jalan yang baik meski tidak mudah untuk dilalui.

Selamat Hari Natal 2020, untuk semua Saudara-Saudari yang merayakan
Selamat Hari Ibu, untuk Ibu saya Tercinta dan semua IBU dimanapun berada
Selamat Ulang Tahun, untuk Bapak saya tercinta
Semoga Keberkahan dan Ridho Tuhan selalu menemani di setiap langkah perjalanan kita semua,

Aamiin ..

Salam Hangat, Cinta dan Kasih sayang untuk Semua !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline